TRIBUN-TIMUR.COM, LUTIM - Dua warga Dusun Tongkumaino, Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dilaporkan menjadi korban serangan diduga dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kedua korban, Efraim Dore (39) dan Abineno Tadona (64), meninggal dunia saat bekerja di daerah Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (8/1/2025), sekitar pukul 13.00 WITA.
Insiden ini pertama kali diketahui dari laporan masyarakat kepada pihak keamanan setelah menemukan jasad kedua korban.
Kronologi Kejadian
Kasi Humas Polres Luwu Timur, Bripka Andi Muh Taufik, mengungkapkan bahwa serangan terjadi ketika kedua korban sedang istirahat makan siang di sebuah camp tempat mereka bekerja sebagai penebang kayu.
"Korban sedang istirahat makan siang di camp mereka bekerja. Kemudian, sekelompok orang diduga anggota OPM datang dan langsung melakukan penembakan, menyebabkan korban meninggal dunia," jelas Andi, Jumat (10/1/2025).
Kata Andi Muh Taufik, pihaknya belum mendapatkan detail jenis senjata yang digunakan para pelaku.
"Detailnya belum kami dapatkan, karena Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di Papua," ujarnya.
TNI Buru Pelaku
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, mengungkapkan bahwa kedua korban tewas akibat luka tembak yang cukup banyak.
Selain itu, kondisi korban ditemukan mengenaskan dengan kepala terpenggal, yang diduga dilakukan menggunakan kapak.
"Aksi biadab ini mengakibatkan dua warga sipil atas nama Efraim dan Abineno meninggal dunia. Keduanya berasal dari Sulsel," kata Candra melalui keterangan tertulis, Kamis (9/1/2025).
Personel gabungan TNI-Polri saat ini masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Kapolres Yalimo, Kompol Joni Samonsabra, menduga bahwa insiden penembakan tersebut dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Aske Mabel.
"Dari informasi yang kami terima, penembakan ini dilakukan oleh KKB pimpinan Aske Mabel," ujar Joni.
Ia menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap para pelaku secara lebih rinci.(*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana