Proyek stadion di pesisir kota Makassar ini merupakan proyek yang dikerjakan Pemprov Sulsel di era Syahrul Yasin Limpo sebagai Gubernur.
Pengerjaan Stadion Barombong dimulai pada 2011 dan sudah menghabiskan anggaran Rp240 miliar.
Secara fisik, Stadion Barombong sudah berdiri.
Namun tak kunjung selesai pengerjaannya dengan berbagai persoalan hingga stadion ini kemudian mangkrak.
"Ini warning untuk kita, jangan sampai Stadion BJ Habibie tidak selesai tepat waktu. Jangan lagi ada stadion yang mangkrak seperti sebelum-sebelumnya," ucap Presiden The Maczman Ocha Alim kepada Tribun Timur, Kamis (9/1/2025).
Alasan Kontraktor Minta Perpanjangan Masa Pengerjaan
Leader Konsultan Stadion GBH Parepare, Mahris mengutarakan, kontrak pekerjaan diperpanjang 50 hari ke depan.
Sehingga dirinya pun optimistis bisa menyelesaikan stadion kebanggaan masyarakat Parepare itu 100 persen sebelum digunakan oleh PSM Makassar.
"Ada addendum 50 hari. Insyaa Allah, jadi ini kan kita sisa arsitekturnya, struktur semua sudah selesai. Jadi kecil-kecil aja yang 10 persen itu," ujarnya.
"Rumput sudah 4 bulan lebih sekarang sudah top grass itu. Kemudian perataan rumput tetap berjalan, di Februari nanti rumputnya sudah berumur 6 bulan dan itu sesuai," tandasnya.
Mahris pesimis tribun penonton bisa rampung sesuai target. Dia beralasan waktu penyelesaian tidak cukup setelah tribun barat alias VIP baru belakangan diputuskan untuk direnovasi.
"Tribun barat juga waktunya tidak normal. Terlambat putusannya dari pusat untuk rekonstruksi," papar Mahris.
Cuaca ekstrem juga menghambat progres renovasi markas PSM Makassar itu. Hujan yang kerap melanda membuat proses konstruksi berjalan lambat.
"Untuk pengecatan epoxy tribun barat yang 4 lapis minimal 4 jam sesudahnya atau kering baru bisa dilapis lagi. Pengelasan rangka atau juga tidak maksimal karena hujan," ungkapnya.
Rumput Stadion BJ Habibie Parepare pun membutuhkan waktu agar bisa efektif digunakan. Mahris menuturkan, rumput baru bisa digunakan setelah 6 bulan sejak ditanam.