Pengacara Ditembak di Bone

Hasil Autopsi Pengacara Rudi S Gani Tewas Ditembak, Peluru Bersarang di Leher

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudi S Gani tewas ditembak saat acara makan bersama keluarga menyambut malam pergantian tahun di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Bone, Selasa (31/12/2024) malam. Proses autopsi mengungkapkan bahwa pengacara Rudi S Gani tewas akibat tembakan yang bersarang di tulang leher. Tim Labfor masih melanjutkan penyelidikan.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Biddokkes (Biddokkes) Polda Sulsel memastikan bahwa pengacara Rudi S Gani meninggal dunia akibat ditembak.

Hal itu terungkap setelah dilakukan proses autopsi terhadap jenazah di ruang Forensik RS Bhayangkara, Jl Kumala, Makassar, Rabu (1/1/2025).

"Hasil otopsi korban mengalami luka tembak di bagian muka bawah mata kanan," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (2/1/2025).

Akibat tembakan orang tak dikenal (OTK), peluru bersarang di tulang leher korban.

"Kemudian peluru bersarang di tulang leher," ujar perwira menengah tiga melati ini.

Proyektil itu, lanjut Didik, telah dibawa tim Labfor untuk diselidiki.

Tim Labfor Olah TKP

Kolase Rudi S Gani semasa hidup dan saat dibawa ke rumah sakit usai ditembak otk di malam tahun baru, Selasa (31/12/2024) malam. (Tribun-Timur.com)

Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penembakan pengacara Rudi S Gani di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Rabu (1/1/2025) sore.

Olah TKP itu dilakukan untuk penyelidikan terkait insiden maut pada malam pergantian tahun tersebut.

Dari dokumentasi foto yang diterima, tampak personel Tim Labfor menganalisis sekitar lokasi rumah korban. 

Selain itu, sekeliling rumah korban juga telah dipasangi garis polisi.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti yang dikonfirmasi mengaku telah mengerahkan tim khusus untuk menyelidiki kasus ini.

"Dari Labfor Polda juga diturunkan untuk backup olah TKP. Tim Resmob Polda juga backup untuk pengungkapannya," jelas Kombes Pol Jamaluddin Farti kepada Tribun.

Sejauh ini, lanjut Jamal, pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan Biddokkes Polda Sulsel.

Tujuannya, untuk mengetahui apakah terdapat proyektil peluru di tubuh korban atau tidak.

"Nanti menunggu dari hasil autopsi RS Bhayangkara, jika ada proyektil dalam tubuh korban, maka itu yang akan diperiksakan di Labfor," jelasnya.

Jenazah Telah Diautopsi

Istri Rudi, Haja Maryam (45) mengatakan, ada banyak kasus didampingi sang suami selama menjalankan profesinya sebagai pengacara. Terakhir soal penyerobotan lahan yang masih bergulir di Polres Bone.  (Tribun Timur)

Jenazah pengacara Rudi S Gani (49) telah diautopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Rabu (1/1/2025) siang.

Sejumlah keluarga dan kerabat almarhum hadir menunggu proses autopsi hingga selesai.

Pantauan Tribun, jenazah dibawa keluar dari ruang autopsi pada pukul 13.57 Wita dan dimasukkan ke dalam ambulans didampingi istrinya, Hj Maryam.

Rencananya, jenazah Rudi akan dimakamkan di Kabupaten Pangkep.

"Dimakamkan di Pangkep, di kampungnya istrinya," kata ipar Rudi S Gani, Ismail, saat dihampiri.

Proses pemakaman akan dilangsungkan pada Kamis besok karena menunggu kedatangan salah satu anaknya dari luar negeri.

"Besok pagi rencana dimakamkan karena ada anaknya yang datang dari Dubai, dia bekerja di pelayaran di sana," ujarnya.

Jenazah saat ini dibawa ke rumah duka di Jl Kelurahan Lorong 6, Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.

Isak haru mengiringi rombongan pengantar jenazah dari Biddokkes Polda Sulsel ke rumah duka.

Kasus yang Didampingi

Terungkap bahwa sebelum tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) di Kabupaten Bone, pengacara Rudi S Gani (49) sedang menangani beberapa kasus.

Rudi S Gani tewas ditembak saat acara makan bersama keluarga menyambut malam pergantian tahun di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Selasa (31/12/2024) malam.

Istri Rudi, Hj Maryam (45), mengatakan ada banyak kasus didampingi sang suami selama menjalankan profesinya sebagai pengacara.

"Kalau kasus yang ditangani banyak, banyak, karena setiap dia bersidang pasti saya temani," ucap Maryam saat menunggu proses autopsi jenazah Rudi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar, Rabu (1/1/2025) siang.

Menurut Maryam, rata-rata kasus didampingi suaminya cukup besar, namun tidak ada yang melibatkan orang-orang besar.

"Semua sih besar, karena ada pidana dan perdata. Tidak (ada melibatkan orang-orang besar)," ucapnya dengan wajah sembab.

Sepengetahuan Maryam, selama menjalankan profesinya sebagai pengacara, Rudi tidak pernah bermasalah serius dengan orang.

"Tidak pernah, bapak itu orangnya sabar, tidak pernah cekcok sama orang walaupun orang agak anu sama dia, dia tetap senyum. Tidak pernah bermasalah sama orang setahu saya," kenangnya.

Maryam mengaku mengetahui persis karakter almarhum suaminya.

"Kalau pun dia anu (ada masalah), pasti dia sampaikan ke saya, ada masalah, pasti cerita sama saya," ucapnya.

Adapun kasus terakhir yang didampingi Rudi, lanjut Maryam, adalah tentang penyerobotan lahan. Kasus itu sedang bergulir di Polres Bone.

"Waktu hari Selasa (pekan lalu) jam 10 saya (sama Rudi) tinggalkan rumah ke Polres (Bone) untuk dampingi kasus penyerobotan lahan," ungkap Maryam.

Rudi saat itu menjadi pendamping hukum terlapor dalam kasus penyerobotan lahan.

Detik-detik Penembakan

Jenazah pengacara Rudi S Gani (49), yang diduga menjadi korban penembakan di Kabupaten Bone, diautopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Makassar.

Pantauan Tribun di lokasi, sejumlah keluarga dan kerabat almarhum berdatangan. Istri almarhum, Hj Maryam (45), juga hadir di depan ruang autopsi menunggu pemeriksaan personel Dokkes.

Wajahnya tampak sembab menangisi kepergian suami yang meninggal dengan cara tragis.

Maryam, bersedia menceritakan detik-detik dugaan penembakan terhadap suaminya, mengatakan bahwa saat kejadian, ia dan Rudi sedang berkumpul di rumah dengan sanak keluarga untuk makan bersama menyambut malam pergantian tahun.

Saat santap bersama, kata Maryam, tiba-tiba terdengar suara ledakan dan Rudi tergeletak.

"Kita sementara makan-makan sama keluarga, tiba-tiba ada suara ledakan langsung dia (Rudi) tergeletak," kata Maryam.

Maryam menyaksikan langsung tumbangnya suaminya yang berada tepat di sampingnya. 

Namun, ia tidak mengetahui pasti sumber ledakan tersebut.

"Tidak ada saya lihat (orang di luar rumah) karena gelap juga, karena ada mobil terparkir di depan, jadi di belakangnya agak gelap," ujarnya.

Maryam juga mengaku tidak begitu memperhatikan suasana sekitar karena sedang makan.

"Tidak ada kita perhatikan karena sementara makan," ucapnya.

Saat suaminya terjatuh, Maryam sempat menduga bahwa korban mengalami pecah pembuluh darah.

"(Awalnya) saya belum lihat luka, pemikiran saya itu pecah pembuluh darah, karena ada darah keluar," terang Maryam.

"Saya periksa ternyata tidak, saya bersihkan (darahnya), ternyata ada memar di samping hidung," tambahnya.

Maryam baru sadar suaminya menjadi korban penembakan setelah dibawa ke puskesmas dan diperiksa polisi.

"Baru saya tahu waktu ada polisi bilang di puskesmas bahwa ini ditembaki, ditembak," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, Rudi S Gani, saat tengah menantikan malam pergantian tahun bersama keluarga di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Selasa (31/12/2024) pukul 22.30 Wita, ditembak oleh orang tak dikenal.

Menurut informasi yang dihimpun, Rudi menghembuskan nafas terakhir setelah ditembak dengan dua peluru bersarang di wajah dan dadanya.

"Korban ditembak pelaku saat sementara berada di rumah istrinya," ungkap saksi, Abdul.

Ia mengungkapkan bahwa saat kejadian, korban tengah makan malam bersama keluarga untuk menyambut malam pergantian tahun.

"Makan-makan sama keluarga, tiba-tiba ada ledakan dan korban terbaring serta mengeluarkan darah," bebernya.

Belum diketahui apa motif kasus ini. 

Jajaran kepolisian Resort Bone yang dikonfirmasi mengungkapkan pihaknya masih dalam proses penyelidikan.

Sementara itu, identitas pelaku masih dalam lidik. Pihak kerabat dan keluarga korban masih dimintai keterangan.

Hasil autopsi mengungkap pengacara Rudi S Gani tewas akibat penembakan. Peluru bersarang di leher, kasus masih dalam penyelidikan oleh Polda Sulsel.

Proses autopsi mengungkapkan bahwa pengacara Rudi S Gani tewas akibat tembakan yang bersarang di tulang leher. Tim Labfor masih melanjutkan penyelidikan. (*)

 

Berita Terkini