ALSA LCC 2024 Perjuangkan Hak Pendidikan Anak di Pulau Kodingareng Lompo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ALSA Care & Legal Coaching Clinic (LCC) 2024 hadir untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan anak-anak di Pulau Kodingareng Lompo yang terdampak aktivitas tambang pasir.  

TRIBUN-TIMUR.COM - ALSA Care & Legal Coaching Clinic (LCC) 2024 kembali hadir dengan tema "Decreasing School Dropout Rates Among Island Children Through Equal Access to Education as an Impact of Sand Mining.”

Acara yang berlangsung pada 22-28 November 2024 ini berfokus pada upaya memperjuangkan hak-hak pendidikan anak-anak di Pulau Kodingareng Lompo, Makassar, yang terdampak aktivitas tambang pasir.  

Pada 22 November 2024, kegiatan dimulai dengan diskusi kolaborasi antar lembaga Fakultas Hukum se-Makassar di Laboratorium Moot Court Dr. Harifin A. Tumpa, S.H., M.H. 

Diskusi ini membahas peran Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tambang terhadap kesejahteraan pendidikan masyarakat Pulau Kodingareng Lompo.  

Pada 23 November 2024, diadakan sesi Story Sparks berupa dongeng dan puisi untuk anak-anak Pulau Kodingareng Lompo. Acara ini diakhiri dengan workshop menghias buku catatan, melibatkan kolaborasi dengan SCP.  

Kemudian di tanggal 24 November, ALSA bekerja sama dengan LAPAR, YLBHI, dan PKBM memberikan penyuluhan tentang pentingnya pendidikan formal dan nonformal. Acara ini menghasilkan pendaftaran 12 anak Pulau Kodingareng untuk mengikuti program Paket C.

Tanggal 28 November 2024 terdapat FGD sebagai Main Event LCC yang berkolaborasi bersama Dinas Pendidikan Kota Makassar, Dinas ESDM, LAPAR, YLBHI, PKBM, dan Representatif Masyarakat dari Pulau Kodingareng Lompo.

FGD ini mengangkat tema “Meninjau Komitmen Pemerintah dalam Mewujudkan Kesetaraan Pendidikan melalui Akses Pendidikan SMA Negeri dan Program Paket C di Wilayah Pulau Kodingareng yang Terdampak Pertambangan”.

Kemudian ditutup dengan penandatanganan surat komitmen sebagai bentuk komitmen untuk memperjuangkan hak-hak anak dan masyarakat untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak dan memperjuangkan pendirian SMA Negeri di pulau tersebut.

Achmad Al Muhtadee Billah Herianto, Project Officer ALSA Care & LCC 2024, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan edukasi hukum, tetapi juga menciptakan dampak nyata. 

"Kami berupaya meningkatkan kesadaran dan akses pendidikan bagi masyarakat Pulau Kodingareng, khususnya anak-anak, sehingga mereka memiliki peluang lebih baik di masa depan,” ujar Achmad.  

Kegiatan ALSA Care & Legal Coaching Clinic 2024 ini diharapkan menjadi langkah awal dalam perjuangan untuk membuka akses pendidikan yang lebih merata, terutama bagi masyarakat di pulau-pulau terpencil yang selama ini terpinggirkan oleh dampak eksploitasi sumber daya alam.(*)

Berita Terkini