TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerhati Sepakbola Husain Abdullah menegaskan, PSM aman dari kesalahan dalam insiden 12 pemain di lapangan dalam laga akhir PSM vs Barito Putera.
“PSM sebagai tim tidak bisa disalahkan. Wasitlah yang harus dikenai sanksi atas kelalaiannya. Tim tidak boleh dirugikan karena tidak ada unsur kesengajaan,” tegas Uceng, sapaan Juru Bicara Wakil Presiden RI Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla.
Diingatkan Husain Abdullah, pelatih dan pemain, saat pertandingan, fokus bagaimana bermain dengan baik untuk memenangkan pertandingan dengan mematuhi keputusan wasit.
“Tidak ada pelatih dan pemain yang mau dan berani tidak mematuhi keputusan wasit,” ujar Uceng.
Menurutnya, Wasit bertugas mengatur jalan pertandingan berdasarkan aturan dan semua hal yang telah disepakati pada saat teknikal meeting.
Pelatih, pemain, dan wasit masing-masing punya tugas dan tanggung jawab.
“Ketika PSM bermain dengan 12 pemain di ujung waktu atau injury time atas ijin wasit, maka PSM sebagai tim tidak bisa disalahkan. Wasitlah yang harus dikenai sanksi atas kelalaiannya. Tim tidak boleh dirugikan karena tidak ada unsur kesengajaan,” jelas Husain Abdullah.
Lain halnya, laniut Husain Abdullah, bila sejak kick off atau starter line up PSM diam-diam mendaftarkan 11 pemain tapi menurunkan 12 org secara diam-diam pula.
“Nah ini aslinya salah dan harus kena sanksi,” tegas Husain Abdullah.
Tiga pemain Makassar sudah bersiap masuk lapangan sejak setelah wasit ke-4 M Iqbaluddin mengangkat papan perpanjangan waktu 7 menit, saat posisi 3-1.
Fahrul Aditia, Daffa Salman, dan Arham Darmawan sudah pemanasan di pinggir lapangan.
Manajer PSM Makassar Muhammad Nur Fajrin juga sudah menemui dan menyetor nama mereka ke perangkat pertandingan.
Bernardo Tavares sudah beberapa kali berteriak dan mengangkat tangan ke wasit untuk pergantian pemain.
Tiga pemain calon pengganti itu sudah berdiri di samping hakim garis. Tapi pertandingan tetap berlangsung.
Hingga akhirnya bola keluar di area pertahanan dan wasit menunjuk tendangan bebas.
Kiper PSM M Reza Arya Pratama kelihatan sengaja menendang bola agak ke kanan hingga bola jatuh di luar garis area pertahanan Barito Putera.
Wasit utama segera menghadap ke arah barat ke pinggir lapangan, setelah meniup peluit, lalu melambaikan tangan.
Akbar Tanjung keluar menuju bench PSM, Latyr Fall keluar ke belakang gawang Barito Putera. Daffa Salman dan Arham Darmawan berlari masuk lapangan.
Fahrul Aditia masih meloncat-loncat sambil menatap ke lapangan.
Syahrul Lasinari berdiri di pinggir lapangan. Wasit memberi kode agar dia masuk untuk main.
Saat yang sama, wasit ke-4 meminta Fahrul Aditia masuk lapangan.
“Jadi di menit akhir itu, Pak, kita melakukan tiga pergantian. Fahrul Aditia yang dipersiapkan masuk menggantikan Syahrul Lasinari disuruh masuk oleh wasit, jadi dia langsung berlari masuk. Ternyata Lasinari belum keluar,” jelas Muhammad Nur Fajrin.
Fahrul Adia menyusul Daffa Salman yang dimasukkan menggantikan Akbar Tanjung dan Arham Darmawan masuk menggantikan Latyr Fall di menit 90+7.
Saat Fahrul Aditia masuk, pertandingan sudah berlangsung 90 menit + 7 menit 15 detik.
Bernardo Tavares, Sabilillah, Fajrin berteriak ke wasit 4, M Iqbaluddin, tapi wasit utama P Pratama, keburu meniup peluit panjang.(*)