TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Kabar berpulangnya budayawan asal Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Alvin Sulfatri menyisakan duka mendalam.
Pria kelahiran Keppe, Kecamatan Larompong, 18 Oktober 1977 itu lebih dikenal dengan nama pena Alvin Shul Vatrick.
Mendiang Alvin Shul Vatrick dikenal sebagai sosok yang berpengaruh dalam pelestarian budaya dan kesenian di Tana Luwu.
Selama hampir 100 tahun, setelah Kitab I Lagaligo dituliskan, Alvin Shul Vatrick tertarik mengulas kembali warisan dunia itu.
Karya sastra terpanjang di dunia yang juga dikenal Sureq Lagaligo ini tercatat sebagai warisan budaya dunia di UNESCO.
Alvin Sul Vatrick mencoba menggarap saduran puitikal dalam epos I Lagaligo yang dirilis oleh Penerbit Aden Jaya pada September 2021.
Buku yang diberi judul Romansa Purba dalam Stanza I Lagaligo, karya almarhum setebal 940 halaman itu menjadi kado Festival Budaya Serengenna Luwu, pada 23 Januari lalu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kabar Duka, Budayawan Luwu Alvin Shul Vatrick Meninggal Dunia
Ucapan duka atas kepergian sosok Alvin Shul Vaterick juga disampaikan Maddika Bua, Andi Syaifuddin Kaddiraja.
"Dari kedatuan sangat kehilangan seorang budayawan yang banyak membantu melestarikan Budaya Luwu," jelasnya, Sabtu (21/12/2024).
Menurutnya, sosok mendiang Alvin Shul Vatrick dikenal sebagai pekerja keras.
Terbukti dari keseriusan almarhum mengulas kembali Kitab I Lagaligo.
"Beliau sosok pekerja keras. Selama menulis, dia kerap meminta saran dari kedatuan. Tapi lebih banyak berhubungan dengan budayawan Andi Anthon Pangerang sebelum beliau wafat di tahun 2022 silam," beber Andi Syaifuddin Kaddiraja.
Sempat Dirujuk ke Makassar
Jaya Lobo membenarkan kabar berpulangnya Alvin Shul Vaterick sehabatnya itu.
Kata Jaya, almarhum sempat dirawat di RSUD Batara Guru, Kota Belopa selama tiga hari sejak, Rabu (18/12/2024).