Obesitas adalah kondisi medis di mana tubuh menyimpan lemak yang berlebihan, yang dapat mengganggu kesehatan.
Risiko utama terkena diabetes tipe 2 adalah kelebihan berat badan, terutama akumulasi lemak di area perut. Resistensi insulin dan masalah kontrol gula darah dapat disebabkan oleh obesitas.
4. Faktor usia
Risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia empat puluh lima tahun. Resistensi insulin disebabkan oleh penurunan massa otot dan peningkatan berat badan sebagai akibat dari penuaan.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes tipe 2?
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) telah meneliti lebih lanjut terkait penyakit Diabetes Tipe 2. Pengobatan untuk penderita diabetes tipe 2 bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan meliputi:
1. Inhibitor SGLT2
Salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengobati diabetes melitus tipe 2 (DMT2) adalah penghambat Sodium-Glucose co-transporter-2 (SGLT2).
Beberapa obat dari kelompok ini adalah canagliflozin (Invokana), dapagliflozin (Forxiga), empagliflozin (Jardiance), dan ertugliflozin (Steglatro).
2. Thiazolidinedion
Tiazolidinedion, juga dikenal sebagai rosiglitazon dan pioglitazon, adalah obat oral yang digunakan pada diabetes melitus tipe 2 yang meningkatkan sensitivitas insulin. Obat ini menurunkan glukosa dengan risiko hipoglikemia minimal dan berpotensi bermanfaat pada aterosklerosis.
3. DPP-4 Inhibitors
Inhibitor DPP-4 adalah golongan obat resep yang digunakan dengan diet dan olahraga untuk mengendalikan gula darah tinggi pada orang dewasa dengan diabetes tipe 2
Pengobatan diabetes tipe 2 harus dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk menentukan jenis obat yang paling sesuai berdasarkan kondisi kesehatan individu dan respons terhadap pengobatan.(*)