Kenali Gejala Dispareunia, Simak Info dan Penjelasan IDI Atambua Ini!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dispareunia adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri genital selama atau setelah berhubungan seksual.

4. Adanya kondisi infeksi dan Vaginismus

Salah satu kondisi di mana otot vagina berkontraksi secara tidak sadar saat penetrasi, menyebabkan rasa sakit dikenal sebagai vaginismus.

Selain itu, dispareunia juga dapat disebabkan oleh kelainan, seperti hymen imperforata (selaput dara menutupi lubang vagina) atau bentuk vagina yang tidak sempurna.

Apa aja obat untuk mengobati gejala dispareunia?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Atambua telah merangkum obat yang direkomendasikan untuk mengobat gejala ini. Pengobatan untuk dispareunia tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa jenis obat dan terapi yang direkomendasikan untuk mengatasi gejala dispareunia meliputi:

1. Obat Antibiotik

Obat Antibiotik dapat digunakan jika dispareunia disebabkan oleh infeksi bakteri. Contoh termasuk cefixime atau sefalosporin. Pengobatan untuk berbagai jenis infeksi karena bakteri, termasuk infeksi pada mulut dan tenggorokan. Selain itu obat seperti Aminoglikosida juga dapat digunakan untuk infeksi bakteri.

2. Obat Antijamur

Jika rasa tidak nyaman disebabkan oleh infeksi jamur, obat antijamur seperti fluconazole atau ketoconazole dapat diresepkan. Fluconazole adalah obat antijamur yang digunakan untuk meredakan nyeri yang disebabkan oleh infeksi jamur di area genital. Supositoria antijamur atau krim juga dapat digunakan.

3. Obat Pereda Nyeri

Untuk meredakan nyeri saat berhubungan intim, obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen atau naproxen, harus diresepkan oleh dokter.

Penggunaan obat-obatan ini sebaiknya dilakukan sesuai dengan dosis yang dianjurkan pada kemasan atau berdasarkan resep dokter. Jika gejala tidak membaik atau semakin parah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

 

Berita Terkini