Cara-cara arif yang diajarkan oleh ulama terdahulu, seperti berdialog, bermusyawarah, dan menghargai perbedaan, harus terus dilestarikan.
Ber-NU tidak hanya soal struktur organisasi, tetapi juga soal bagaimana kita menghidupkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Dalam setiap tindakan, kita harus bertanya: Apakah ini sesuai dengan tujuan mulia NU. Apakah ini membawa manfaat bagi umat.
Keikhlasan adalah kunci utama dalam menjaga NU. Seperti yang disampaikan Puang Ramma, NU dibangun oleh para ulama dengan keikhlasan, dan hanya dengan keikhlasan pula organisasi ini bisa terus berkembang.
Keikhlasan berarti bekerja untuk kebaikan umat tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan. Keikhlasan juga berarti menempatkan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
Generasi muda NU harus memahami bahwa keikhlasan bukan hanya soal niat, tetapi juga soal tindakan.
Ber-NU dengan hati yang ikhlas berarti terlibat aktif dalam kegiatan organisasi, membantu sesama, dan menjaga integritas. Ini adalah cara untuk menghormati warisan para ulama dan memastikan bahwa NU tetap berada di jalur yang benar.
Salah satu pesan penting dari Puang Ramma adalah menjaga khittah NU. Khittah NU adalah panduan moral dan spiritual yang menjadi dasar perjuangan organisasi ini.
Menjaga khittah berarti memastikan bahwa NU tetap fokus pada pelayanannya kepada umat, bukan pada ambisi politik atau kepentingan pribadi.
Menjaga khittah juga berarti ber-NU dengan cara yang arif, seperti yang diajarkan oleh para ulama. Ini berarti menjaga nilai-nilai moderasi, toleransi, dan inklusivitas dalam setiap langkah yang diambil.
Ketika NU mulai menyimpang dari khittah-nya, maka organisasi ini akan kehilangan esensinya sebagai pelayan umat.
Pesan Puang Ramma secara implisit mengingatkan kita bahwa NU adalah rumah besar umat, bukan alat politik.
Ketika NU mulai dijadikan alat untuk kepentingan tertentu, maka nilai-nilai luhur yang menjadi fondasinya akan terancam.
Ber-NU dengan hati yang ikhlas berarti menempatkan NU di atas segala kepentingan duniawi.
Sebagai organisasi yang melayani umat, NU harus tetap independen dan berfokus pada misi utamanya: menjaga ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan memperjuangkan kemaslahatan umat. Ini adalah tugas berat, tetapi dengan keikhlasan dan kearifan, kita dapat melaksanakannya.
Pesan Puang Ramma adalah pengingat abadi bahwa NU adalah amanah yang harus dijaga dengan keikhlasan dan kearifan.