"Kedepan, saya katakan saya jalan kemana-mana dan menyampaikan apa visi, misi, basic velue dari jamiyah NU. Kalau ini tercapai ditengah masyarakat dan nahdiyyin insyallah NU tetap tumbuh dan berkembang," jelas Puang Makka.
Dalam keterangan tertulisnya, Puang Makka menulis lima alasan mengundurkan diri dari PBNU.
Pertama, sabagai diamanahkan selaku Mustasyar, Puang Makka mohon maaf karena tidak pernah menghadiri pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan ditingkat PB.
"Karena setiap ada kegiatan saya diperhadapkan pada persoalan kesehatan saya dan selalu bertepatan dengan kegiatan yang tidak kalah pentingnya," keterangan Puang Makka.
Kedua setiap Puang Makka berkunjung ke Jakarta untuk bersilaturrahim dengan Ketua Umum dan Rais Aam PBNU, pertemuan tersebut urung terjadi.
Sebab pada saat bersamaan Ketua Umum maupun Rais Aam PBNU sering berada di luar Kota mengadakan pertemuan dengan pengurus daerah maupun kegiatan kajam'iyahan lainnya
"Sejak dilantiknya Pengurus PBNU pasca Muktamar, saya tidak pernah bertemu dengan Ketua Umum, Rais Aam dan Pengurus PBNU lainnya," tegas Puang Makka di poin ketiganya.
"Namun diketahui bahwa setelah selesai pelantikan kepengurusan di PBNU khususnya Ketua Umum, sudah tiga kali berkunjung ke Makassar namun saya tidak pernah bertemu demikian pula Pengurus PBNU lainnya," lanjutnya.
Poin terakhir menyampaikan bahwa kedatangan Ketua Umum dan Pengurus PBNU lainnya ke Makassar, dirinya tidak mengetahui karena.
Sebab tidak ada pihak yang menyampaikan kepadanya atas kedatangan tersebut.(*)