Implikasi Ekonomi dan Perputaran Uang
Muttalib menjelaskan, kenaikan UMP diharapkan dapat meningkatkan pendapatan buruh, yang pada gilirannya akan mendorong konsumsi domestik.
Namun, jika PPN naik tanpa diimbangi dengan kenaikan upah yang memadai, kata dia, daya beli masyarakat bisa tertekan.
“Hal ini berpotensi mengurangi konsumsi barang dan jasa, serta memperlambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi ini juga memiliki implikasi terhadap investasi asing.
Ketidakpastian mengenai stabilitas ekonomi akibat kombinasi kebijakan ini dapat membuat investor asing ragu untuk berinvestasi.
Jika biaya tenaga kerja meningkat tanpa peningkatan produktivitas atau daya beli yang seimbang, hal ini bisa mengurangi daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi.
Muttalib menambahkan, kenaikan UMP dan PPN membawa tantangan serta peluang bagi pemerintah, pengusaha, dan pekerja.
Menurutnya, mencapai keseimbangan yang optimal antara peningkatan kesejahteraan buruh dan stabilitas ekonomi, diperlukan dialog konstruktif antara semua pihak serta kebijakan pendukung yang komprehensif.
“Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan ini tidak hanya bermanfaat bagi pekerja tetapi juga mendukung keberlangsungan usaha dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” tambahnya.(*)