Piala Soeratin

Nasib PS Luwu 2 Pemain Curi Umur di Piala Soeratin U-13 Zona Sulsel, Sanksi Berat?

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unggahan instagram QDR FC terkait dugaan pencurian umur dilakukan PS Luwu di Piala Soeratin U-13 2024 Zona Sulawesi Selatan.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dugaan curi umur terjadi di kompetisi Piala Soeratin U-13 2024 Zona Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dua pemain PS Luwu diduga memalsukan data demi mengikuti Piala Soeratin U-13 2024 Sulsel.

Hal ini diungkapkan oleh CEO QDR FC, Qadri Ramadhani saat dihubungi Tribun-Timur.com melalui telepon, Rabu (4/12/2024).

Dia menjelaskan, PS Luwu memainkan pemain yang tahun lalu berusia 13 tahun, lalu masih ikut di Piala Soeratin U-13 tahun ini dengan usia yang sama.

“Itu secara regulasi sudah tidak membolehkan. Berarti ada indikasi pencurian umur  atau pemalsuan berkas. Ada dua orang,” ungkapnya.

“Iya sudah lebih 13  tahun ini, karena tahun lalu regulasinya itu wajib usia pemain 13 tahun, artinya  kelahiran 2010. Tahun ini mereka memasukkan berkas atau bagaimana masih dimainkan. Berarti tahun ini usianya 14 tahun,” tambahnya.

Qadri mengaku pihaknya telah melayangkan gugatan kepada Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulsel.

Semua bukti dilampirkan.

Baca juga: PS Luwu U-13 Tekuk QDR Lewat Adu Penalti, Tembus 8 Besar Soeratin Regional Sulsel

Ia mengindikasi pihak Asprov PSSI Sulsel kerja sama dengan PS Luwu karena terkesan coba menutupi kesalahan ini.

Hal ini menurutnya sangat tidak bagus untuk kemajuan sepak bola di Sulsel.

Harusnya semua pihak kompak memerangi pencurian umur.

“Percuma kita latihan membina anak-anak, tapi ketika diikutkan turnamen kita dihadapkan dengan pencurian umur. Saya rasa pembinaan tidak ada artinya,” ujarnya.

Gugatan QDR Makassar telah disidangkan oleh Asprov PSSI Sulsel, Selasa (3/12/2024) malam.

Hadir pihak QDR dan PS Luwu.

Namun, ungkap Qadri, sampai sekarang pihaknya belum menerima keputusan dari Asprov PSSI Sulsel.

Pihaknya dijanji keputusan akan dikeluarkan pada Selasa tengah malam, tapi setelah menunggu belum ada keputusan diambil.

Asprov PSSI Sulsel menjanjikan keputusan keluar Rabu ini. 

“Sampai hari ini belum ada keputusannya, apakah klub yang melanggar disanksi atau bagaimana, kita belum tahu hasilnya dari Asprov PSSI Sulsel,” sebutnya.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Umum Asprov PSSI Sulsel, Ahmadi Djafri membenarkan, dua pemain PS Luwu itu ikut Piala Soeratin U-13 tahun lalu.

Usianya kala itu, 12 tahun.

Namun, diduga ada pemalsuan sehingga menjadi 13 tahun.

Makanya, di tahun ini usia pemain tersebut masih 13 tahun.

Pelanggaran regulasi dilakukan pada tahun lalu.

“Tahun lalu harusnya 12 tahun, tahun ini 13 tahun. Tidak ada pelanggaran regulasi tahun ini. Yang ada pelanggaran regulasi itu tahun lalu,” bebernya.

Olehnya itu, klub tidak bisa diberikan sanksi.

Sanksi hanya akan diberikan kepada pelatih dan dua pemain tersebut.

Sebab kode Disiplin PSSI, selama masih dua tahun membolehkan untuk mengusut.

“Klub tidak bisa kita hukum. Person saja harus dihukum,” sebutnya.

Namun, untuk sanksi dijatuhkan Ahmadi mengaku belum menerima dari anggotanya.

“Saya belum terima laporan hasil sidangnya, saya masih di luar kota,” ujarnya.(*)

Berita Terkini