“Kalau kita sudah kebobolan, lawan akan bermain compact, susah buat kita ada peluang,” tutur Pieter Huistra.
Meski begitu, ia mengapresiasi perjuangan para pemain.
Stefano Lilipaly cs menunjukkan kerja keras.
“Seluruh pemain telah berjuang dan bekerja keras, tapi kita akan evaluasi kalau bisa ada peluang sedikit yang kita hadapi dari situasi (di depan gawang),” ucapnya.
Pelatih berpaspor Belanda ini menyoroti kinerja wasit Sance Lawita.
Ia menyampaikan, ada banyak situasi pemain PSM Makassar selalu jatuh dan guling-guling.
Namun, waktu tambahan diberikan tidak terlalu banyak.
Di babak pertama hanya sembilan menit, kemudian di babak kedua hanya 10.
Harusnya, kata dia, waktu tambahan di babak kedua 12-13 menit.
“Ini kurang bagus untuk sepak bola Indonesia kalau banyak tim melakukan ini (guling-guling). Ini kurang bagus, saya ingin memberikan komplain kepada wasit. Semoga nanti bisa lebih bagus,” pintanya.
Selain itu, Pieter Huistra menilai lapangan Stadion Batakan kurang bagus.
Klub kebanggaan masyarakat Samarinda ini memang selalu bermain dengan penguasaan bola tinggi.
“Borneo selalu mau kuasai bola, cara Borneo, keep the ball. Lapangan ini kurang bagus untuk kita,” pungkasnya.(*)