Pengakuan Mengejutkan Siswa SMP di Jakarta Usai Bunuh Ayah dan Neneknya 

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi korban pembunuhan.

TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang remaja berusia 14 tahun menusuk keluarganya sendiri di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/11) dini hari.

Remaja berinisial MAS itu tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya sendiri, yakni APW dan RM, dengan cara menusuk keduanya menggunakan senjata tajam jenis pisau. 

"Hari ini ada peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang yang sementara diduga oleh anak dari korban. Korban ada dua, yang meninggal dunia bapaknya dan neneknya," ujar Kapolsek Cilandak Kompol Febriman Sarlase saat dikonfirmasi, Sabtu (30/11).

Tak hanya membunuh ayah dan neneknya, MAS juga mencoba membunuh ibunya, AP (40), dengan sebilah pisau dapur bergagang kayu.

Namun, AP selamat dari percobaan pembunuhan oleh anak kandungnya sendiri itu.

Menurut seorang pengurus RW 8 Lebak Bulus bernama Irwan, AP selamat setelah kabur dengan cara meloncat pagar rumahnya usai ditusuk sang anak. "Ibunya keluar dari rumah, loncat pagar, manjat," ujar Irwan saat ditemui di lokasi, Sabtu (30/11). 

MAS sebenarnya sempat mengejar ibunya itu sembari membawa pisau sebelum membuangnya di tengah jalan yang tak jauh dari rumah mereka. "Anaknya ngejar, tapi mungkin karena darahnya (berceceran di situ), dikira sudah meninggal," ujar Irwan. 

Aksi pembunuhan oleh anak di bawah umur ini diketahui saat petugas keamanan Perumahan Taman Bona Indah bernama Agus (34) mendapatkan informasi tentang pembunuhan di rumah korban dan pelaku. Agus menerima laporan adanya insiden pembacokan di depan rumah Blok B6. 

Setelah menerima laporan tersebut, Agus langsung menuju lokasi dan mendapati seorang warga berinisial F dan AP (40), ibu kandung pelaku tengah berdiri di depan rumahnya dalam keadaan berlumur darah.

Saat di lokasi, Agus juga melihat dua korban yang tergeletak di lantai dalam kondisi sudah tak bernyawa. 

Melihat hal tersebut, Agus langsung menginformasikan kepada dua anak buahnya, Tomih dan Rifki bahwa telah terjadi pembunuhan di TKP.

"Setelah mendengar Agus melaporkan terjadinya pembunuhan melalui HT, lalu saksi Tomih melihat pelaku," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.

Ade mengatakan, mulanya pelaku berjalan kaki dengan cepat melewati Taman Blok A Perumahan Taman Bona Indah. Saat itu, Agus sempat memanggil pelaku.

Mendengar panggilan tersebut, pelaku kemudian kabur ke arah lampu merah Karang Tengah yang tak jauh dari Perumahan Taman Bona Indah.

"Lalu Agus meminta bantuan di HT dan saksi Guntur yang mendengar perihal permintaan bantuan langsung mendatangi saksi Tomih," ungkap dia. 

Selanjutnya, Tomih dan Guntur langsung mengejar pelaku menggunakan sepeda motor, dan berhasil ditangkap.

"Tomih dan Guntur menangkap pelaku yang saat itu pada bagian tangan kanan dan tangan kirinya serta pakaian pelaku terlihat berlumur darah," jelas dia. 

Pelaku kemudian dibawa menuju pos sekuriti dan langsung melaporkan peristiwa ini ke Polsek Cilandak.

Dari hasil pemeriksaan polisi, MAS diduga menikam ayah dan ibunya, APW (40) dan AP (40) menggunakan pisau saat keduanya tengah tertidur lelap.

"Diduga korban ditusuk dalam keadaan tidur," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung di TKP di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Sabtu (30/11). 

Dari hasil pemeriksaan sementara, MAS menikam kedua orang tuanya karena mendapat bisikan ketika kesulitan tidur.

Setelah itu, MAS turun ke lantai bawah rumah untuk mengambil pisau di dapur. Kemudian, MAS kembali naik ke lantai atas menuju kamar kedua orangtuanya beristirahat. 

Sesampai di kamar, pelaku langsung menikam korban satu per satu. "Kami dapatkan keterangan dari pelaku, ayahnya sedang tidur bersama ibunya.

Dia turun mengambil pisau, dari dapur dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan tersebut," ungkap Gogo. 

Gogo mengungkapkan, pelaku lebih dulu menikam ayahnya. Aksi penikaman tersebut membuat ibunya yang tengah tertidur akhirnya terbangun. MAS pun menyasar sang ibu.

"Dia nusuk ayahnya, ibunya bangun. Ibunya juga ditusuk juga, tapi mungkin tidak masuk di tempat yang mematikan," jelas Gogo. 

Setelah ditikam anak kandungnya, keduanya kabur melarikan diri menuju lantai bawah.

Saat kabur, sang ibu sempat berteriak meminta tolong. Teriakan tersebut ternyata membuat nenek pelaku, RM (69), terbangun dari tidur dan langsung keluar kamar.

Namun, nasib nahas dialami sang nenek karena ia turut ditusuk oleh pelaku. Ayah dan nenek pun tewas di lokasi. Sedangkan sang ibu selamat usai kabur dengan cara meloncat pagar rumah. 

Namun, sang ibu mengalami luka berat di bagian punggung, lengan, dan pipi. Saat ini, AP masih dalam perawatan di Rumah Sakit Fatmawati dalam kondisi kritis.

"Masih kritis. (Dirawat) di Rumah Sakit Fatmawati," kata Gogo. 

Pelaku sudah ditangkap dan tengah diperiksa di Polsek Cilandak. Belum diketahui motif pelaku tega menusuk keluarganya sendiri hingga tewas.

Polisi masih melakukan pendalaman. Karena pelaku masih di bawah umur, proses hukum dilakukan oleh unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak). 

"Untuk data-data sedang kita susun oleh anggota. Untuk pelaku atau tersangka sudah diamankan di Polsek Cilandak," ujar dia.(tribun network/rey/ans/dod)

Berita Terkini