TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Sentra Gakkumdu Bawaslu Luwu Timur mengamankan 121 amplop berisi uang tunai Rp 200 ribu dari dalam Toyota Avanza Veloz DP 1629 GN berwarna putih, Minggu (24/11/2024).
Selain amplop berisi uang, ditemukan juga dua karton amplop berisi banyak dos amplop belum digunakan, tas berisi laptop dan notepad, serta baju kaos warna merah bertuliskan angka 2 Budiman-Akbar dan lembaran kertas data.
Amplop berisi uang ditemukan tersebut diduga untuk melakukan politik uang (money politics) atau serangan fajar.
Mobil ini ditemukan oleh warga yang berpatroli terparkir di samping rumah Kepala Desa Madani, Juemin, di Desa Madani, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, sekitar pukul 23.00 Wita, Minggu (24/11/2024) malam.
Ketua tim pemenangan paslon Budiman-Akbar, Andi Muh Rio Patiwiri, memberikan klarifikasi perihal dugaan politik uang ini.
Andi Muh Rio Patiwiri menyayangkan terjadinya insiden terkait penggerebekan mobil operasional Budiman-Akbar.
"Di dalamnya terdapat sejumlah dana operasional untuk saksi-saksi kami di TPS," kata Andi Rio dalam video klasifikasinya, Senin (25/11/2024).
"Semua tim disarankan tenang, fokus, dan jangan terprovokasi atas kejadian ini, biarkanlah proses hukumnya berjalan," katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Bawaslu dan Polres Luwu Timur Amankan 121 Amplop Berisi Uang Diduga Serangan Fajar
Mobil yang membawa amplop ini terpaksa diamankan ke Polres Luwu Timur, Senin (25/11/2024) dinihari, karena suasana di lokasi tidak kondusif.
Ketegangan terjadi saat dua kelompok massa bertemu dan saling adu argumen, ada yang memaksa membuka mobil, ada juga menolak mobil dibuka.
Terlihat di lokasi dari video ramai beredar, ada Ketua Badan Bantuan Hukum PDIP Perjuangan, Agus Melas, dan Anggota DPRD Luwu Timur dari Golkar, Badawi Alwi.
Warga yang meminta mobil dibuka karena melihat ada banyak amplop di dalam mobil saat mereka patroli.
Awalnya, mobil diparkir ini tidak diketahui pemiliknya, lalu kemudian Anggota DPRD Luwu Timur Badawi Alwi mengaku bahwa itu mobilnya.
Kapolsek Wotu dan personilnya, Panwascam Wotu, hingga Polres Luwu Timur turun ke lokasi untuk meredam ketegangan yang terjadi.
Karena kecurigaan semakin kuat dan suasana makin tidak kondusif, mobil tersebut akhirnya dibawa ke Polres Luwu Timur di Kecamatan Malili.
Saat mobil tersebut tiba di Polres Luwu Timur, Kapolres Luwu Timur AKBP Zulkarnain langsung memerintahkan untuk dibuka, yang disaksikan Bawaslu Luwu Timur dan Sentra Gakkumdu.
Hadir juga menyaksikan Kabag Ops AKP Andi Yusuf, Kasat Reskrim Iptu Ahmad Alfian, Kasat Intel Iptu Aswan Raharja, dan Kasi Propam Iptu Hamsah.
"Kami mendapat informasi bahwa di Kecamatan Wotu, Desa Madani ada mobil yang ditahan oleh warga dan kondisi di sana ada keributan, serta informasi ada warga yang membawa kendaraan yang membawa sesuatu," kata anggota Bawaslu Luwu Timur, Sukmawati Suaib di Polres Luwu Timur, Senin (25/11/2024) dini hari.
"Karena kondisi tidak kondusif, warga sudah mulai berdatangan, dan keributan mulai terjadi, akhirnya kita bawa mobil tersebut dan diamankan. Lalu kita lihat apa isi kendaraan itu. Dan isinya adalah uang," sambungnya.
Sukmawati mengungkapkan, untuk tindak lanjut karena ini masih ranah Bawaslu, pihaknya akan memproses lebih dulu bagaimana latar belakang penanganan pelanggarannya.
"Apakah ada dugaan pelanggaran di sini, Insya Allah dalam waktu dekat akan kita sampaikan kepada media. Kami tunggu dulu, akan proses dulu. Tadi amplopnya kami hanya membuka dua contoh, isinya Rp 200 ribu, dan ada 121 amplop yang terisi dan beberapa dus amplop yang belum terisi atau masih kosong," bebernya.
Kronologis Kejadian
Peristiwa ini berawal saat warga yang berpatroli untuk mengawasi aktivitas politik uang di masa tenang Pilkada Luwu Timur 2024.
Melihat ada mobil terparkir di samping rumah Kades Madani, warga kemudian mengintip masuk ke bagasi mobil.
Warga melihat terdapat ratusan amplop. Warga pun curiga amplop itu berisi uang untuk serangan fajar.
Untuk memastikan kecurigaan, warga bertanya kepada Kades Madani Juemin, siapa pemilik mobil tersebut.
Namun Kades Madani mengaku tak tahu menahu siapa pemilik mobil yang parkir di samping rumahnya itu.
Warga pun mendesak untuk membuka mobil tersebut. Akhirnya, setelah desakan, polisi dan Panwascam sepakat untuk membuka paksa mobil tersebut.
Namun mendadak dari dalam rumah Kades Madani teriak dan mengakui mobil tersebut miliknya.
Suasana makin tegang setelah massa berdatangan.
Massa yang datang dari pihak Kades menolak untuk membuka mobil tersebut.
Sementara warga mendesak agar mobil itu dibuka untuk memastikan kecurigaan isi amplop.
Karena kedua belah pihak tak menemukan kesepakatan, akhirnya dua kelompok bersitegang.
Kedua kelompok nyaris bentrok, dan saling teriak menambah ketegangan.
Setelah lama bersitegang, Legislator Golkar Luwu Timur Badawi Alwi datang.
Dengan nada tinggi, Badawi mengaku mobil itu miliknya. Dia pun meminta agar mobil itu dibawa pulang.
"Ini mobil saya, kalau ada yang halangi saya ambil mobil ini, kita baku tabrak," teriaknya. (*)