TRIBUN-TAKALAR.COM - Program makan siang bergizi dimasukkan dalam penganggaran RAPBD Takalar 2025.
Program makan siang bergizi ini merupakan janji yang disampaikan oleh Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran saat kampanye lalu.
Penjabat Bupati Takalar, Setiawan Aswad, mengonfirmasi bahwa makan siang bergizi menjadi salah satu program prioritas dalam RAPBD Takalar 2025.
"Ini adalah program pemerintah pusat yang harus kita sukseskan. Karena ini juga merupakan kebutuhan nyata dan mendasar di Takalar," ujarnya baru-baru ini.
Menurut Setiawan, program makan siang bergizi tidak hanya dilihat dari segi alokasi anggaran saja, tetapi juga dampak yang ditimbulkan.
"Makan siang bergizi pasti membutuhkan pasokan komoditas pangan lokal, dan karena itu akan menumbuhkan ekonomi daerah. Prediksinya bisa naik 1 sampai 2 persen jika dimanfaatkan dengan baik," paparnya.
Baca juga: Anggaran Dinas dan Makan Minum Dikurangi, Pemkab Takalar Fokus Efisiensi
Anggota DPRD Takalar Fraksi Nasdem, Ahmad Sabang, yang dimintai tanggapannya mengatakan program ini merupakan program nasional wajib dilaksanakan pemerintah daerah.
Terkait beban alokasi anggaran dalam APBD, Ahmad mengatakan hal tersebut perlu disiasati dengan mengurangi kegiatan dan program yang dinilai tidak penting.
"Misalnya dengan mengurangi perjalanan dinas, menghilangkan kegiatan seremonial, dan menghapus beberapa pelatihan," kata Ahmad melalui WhatsApp (17/11/2024).
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Takalar menyerahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2025 kepada DPRD Takalar.
Penyerahan tersebut dilakukan langsung oleh Penjabat Bupati Takalar, Setiawan Aswad, dalam Sidang Paripurna DPRD Takalar, Jumat (15/11/2024).
Dalam rancangannya, APBD 2025 diproyeksikan dengan pendapatan daerah mencapai Rp1,2 triliun.
Pendapatan tersebut terbagi atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp219 miliar dan pendapatan transfer Rp993 miliar.
Sedangkan rencana belanja daerah diproyeksikan mencapai Rp1,1 triliun.
Belanja daerah terbesar adalah belanja operasional, yaitu Rp981 miliar, yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang/jasa, belanja bunga, dan belanja hibah.
Belanja selanjutnya adalah belanja modal sebesar Rp51 miliar, yang mencakup belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan/jaringan/irigasi, serta aset lainnya.
Selain itu, terdapat belanja tidak terduga sebesar Rp4,4 miliar dan belanja transfer sebesar Rp147 miliar.(*)
Program makan siang bergizi masuk dalam penganggaran RAPBD Takalar 2025. Ini jadi prioritas, berdampak positif bagi ekonomi daerah dan kebutuhan masyarakat. (*)