Paket makan siang ini telah diukur dan ada takaran nilai gizinya.
“Kandungan karbohidratnya berapa, protein berapa dan lemaknya berapa semuanya sudah oleh tim gizi dari Dinas Kesehatan,” sebutnya.
Ia menjelaskan nilai satu paket makan siang ini senilai Rp15 ribu.
“Arahan dari pusat bahwa nilai makanan itu Rp15 ribu, jadi kita usahakan,” sebutnya.
Ia pun menjelaskan saat ini pihaknya masih menunggu kebijakan dan petunjuk teknis terkait mekanisme dari program makan siang ini.
“Juknis belum ada, namun mekanisme anggaran dan pemberiannya yang mengelola siapa masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat,” tuturnya.
Meski begitu, ia memastikan bahan baku yang digunakan pada paket makanan ini akan menggunakan bahan lokal yang ada di daerah Sulsel.
“Bahan baku dan komponen menu ini ada di daerah, seperti ayam, tahu, nasi dan sayur-sayuran dan buah-buahannya semuanya ada di daerah,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Gizi dan keluarga Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Aldi Andika Saputra mengatakan pihaknya telah menakar kandungan gizi dalam paket makanan ini.
Diantaranya karbohidrat 71,6 gram, protein 28,7 gram, lemak 42,3 gram dengan jumlah energi total 778,6 Kkal.
“Karbohidrat dari nasi, mineral dari sayuran dan buah-buahan dan untuk protein hewani dari ayamnnya dan protein nabati ada dari telur dan tahu,” tutupnya.