Suap Alsintan

Alasan Kades Timurung Bone Mangkir dari Panggilan Kejari, Pemeriksaan Soal Pungutan Traktor Ditunda

Penulis: Wahdaniar
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bantuan traktor

TRIBUNBONE.COM, BONE - Kepala Desa (Kades) Timurung Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, Suriati terseret kasus bantuan alsintan berupa traktor dari Kementrian Pertanian (Kementan). 

Dari informasi yang dihimpun, Kades Timurung, Suriati sudah dipanggil oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Bone untuk dimintai keterangan. 

Namun, dirinya mengungkapkan belum bisa menghadiri panggilan tersebut lantaran sedang merawat keluarganya yang sakit di Kota Makassar. 

"Iyye sudah dipanggil sama kejari, tapi tidak bisa hadir karena suami saya sakit dan sedang di rawat di RS Wahidin," ujarnya saat dikonfirmasi tribun-timur.com, Rabu (6/11/2024) via telfon. 

Ia mengungkapkan pihaknya sudah berada di Kota Makassar sekira setengah bulan lamanya. 

"Iyye sudah lama di Makassar, karena suami saya sakit harus melakukan cuci darah karena infeksi pernapasan, sekirar setengah bulan," jelasnya. 

Sebelumnya Kelompok Tani di Desa Timurung, Kecamatan Ajangale diduga harus mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk menerima bantuan alat sistem pertanian (alsintan) berupa hand traktor dari Kementerian Pertanian. 

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu Ketua Kelompok Tani di Ajangale, K saat dikonfirmasi tribun-timur, Selasa (5/11/2024) mengaku pihaknya harus membayar sekira Rp3 juta kepada Pelaksana tugas (Plt) Ketua Penyuluh Pertanian Kecamatan (PPK) Ajangale. 

"Saya dimintai uang Rp3 juta waktu ambil traktor digudang. Padahal saya merupakan penerima bantuan," ujarnya. 

Namun ia mengaku, hingga saat ini pihaknya belum menerima bantuan. 

"Belum saya terima karena katanya hand traktor diambil oleh Kepala Desa setempat," jelasnya. 

Ia mengungkapkan penyerahan uang pelicin tersebut muncul kepermukaan, setelah dirinya protes lantaran belum mendapatkan hand traktor yang diduga dikuasai oleh pemerintah desa. 

Sementara pihaknya sudah menyerahkan uang sekira Rp3 juta. 

Sementara Plt Ketua Penyuluh Pertanian Kecamatan Ajangale, R membenarkan kalau dirinya menerima uang dari kelompok tani penerima bantuan. 

Ia mengaku bahwa uang tersebut diminta untuk tujuan kegiatan syukuran. 

“Untuk syukuran hand traktor makan onde-onde dan bakar ikan," kata dia. (*)

 

Berita Terkini