Ia mengatakan, warna biru mencerminkan ciri khas Bugis-Makassar, identik dengan ombak dan kapal pinisi.
"Gambarkan laut seperti masyarakat pesisir Makassar," jelasnya saat ditemui usai acara.
Sedangkan warna merah putih perpaduan dari jersey home and away PSM Makassar musim ini.
Lanjut, alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini, tampilan depan Benteng Fort Rotterdam mencerminkan kegigihan masyarakat Bugis-Makassar pada saat itu.
"Mencerminkan Kerajaan Gowa-Tallo mempertahankan harga diri dari serangan Belanda," sebutnya.
Bagian belakang peta Kerajaan Gowa-Tallo mencerminkan kedaulatan Kerajaan Gowa-Tallo di masanya dalam menjaga harga diri yang tercermin di Benteng Fort Rotterdam.
"Jersey ini bukan hanya menutupi badan, tapi menjadi pengingat bahwa yang dibawa di lapangan adalah harga diri masyarakat Makassar yang turun temurun dijaga," pungkas Fajrin. (*)