TRIBUN-TIMUR.COM - Komposisi kabinet Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka diisi berlatar belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri.
Bahkan ada empat orang merupakan peraih Adhi Makayasa di TNI.
Mereka Agus Harimurti Yudhoyono, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, Donny Ermawan, dan Muhammad Herindra.
Keempat peraih Adhi Makayasa tak semuanya menjabat posisi menteri.
Dua di antara mereka hanya mengisi jabatan Wakil Menteri.
Berikut sosok empat peraih Adhi Makayasa kabinet Prabowo Subianto:
Baca juga: 9 Persen Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Dikuasai Orang Sulsel
Agus Harimurti Yudhoyono
Agus Harimurti Yudhoyono dipercaya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Putra sulung Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) tahun 2000.
Saat itu, AHY meraih penghargaan Adhi Makayasa dan Pedang Trisakti Wiratama.
Selama berkarier di TNI AD, AHY pernah bergabung dalam operasi perdamaian PBB di Lebanon pada 2006.
Meski kariernya di TNI terbilang lancar, AHY kemudian memutuskan pensiun dini pada 2016 dan memilih terjun ke dunia politik.
Ia berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai calon gubernur, tetapi gagal.
Tiga tahun setelahnya, AHY terpilih menjadi Ketua Umum Demokrat periode 2020-2025.
Menjelang akhir jabatan Presiden Jokowi pada Februari 2024, AHY dilantik menjadi Menteri ATR-BPN menggantikan Hadi Tjahjanto yang mengisi jabatan Menko Polhukam.
Saat ini, di era Prabowo-Gibran, AHY ditunjuk sebagai Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara
Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara dipercaya menjabat sebagai Menteri Transmigrasi.
Kemnterian Transmigrasi merupakan pecahan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.
Politikus Partai Demokrat ini ternyata pernah menjadi ajudan dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia dikenal dekat dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pria kelahiran Pandeglang, Banten, 10 Maret 1977 ini ternyata lama berkarier di TNI Angkatan Darat (AD) dan memiliki pangkat akhir sebagai Letan Kolonel (Letkol).
Iftitah Sulaiman juga merupakan lulusan terbaik dari Akademi Militer tahun 1999 dan penerima penghargaan Bintang Adhi Makayasa dari Presiden RI.
Iftitah melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Lanjutan Perwira di India.
Lalu, dua tahun kemudian meraih gelar S1 di bidang pertahanan dari Universitas Indore, India.
Kemudian, Iftitah meraih gelar Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University pada 2016.
Selama berkarier di TNI AD, Iftitah merupakan pakar dalam bidang kaveleri.
Dia juga pernah dikirim pasukan penjaga perdamaian di Lebanon pada tahun 2006, dan menjadi instruktur internasional pertama TNI di Australia.
Namun, Iftitah akhirnya memutuskan pensiun dan membangun bisnisnya sendiri pada 2019.
Dia diketahui adalah CEO Romeo Strategic Consulting, sebuah perusahaan konsultan di bidang politik, komunikasi, dan manajemen krisis.
Sementara itu, di bidang politik, nama Iftitah Sulaiman sempat masuk dalam Tim 8 yang menjadi tim perumus dalam penentuan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Tim 8 ini terdiri dari perwakilan tiga partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk mengusung Anies Baswedan, yakni Partai Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ifititah Sulaiman berada di Tim 8 bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
Namun, akhirnya Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan setelah Anies Baswedan dan Nasdem dinilai secara sepihak menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan.
Donny Ermawan
Donny Ermawan menjabat Wakil Menteri Pertahanan.
Donny Ermawan merupakan lulusan terbaik Angkatan Akademi Udara (AAU) sekaligus peraih Adhi Makayasa.
Karier Donny di TNI AU dimulai saat ia bertugas di Skadron Udara 15.
Ia diketahui pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Iswahyudi dan Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II.
Pada 2020, Denny dipercaya menduduki jabatan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, menggantikan Laksdya TNI Dr Agus Setiadji yang pensiun.
Muhammad Herindra
Muhammad Herindra kini menjabat kepala Badan Intelejen Negara (BIN).
Ia lahir Magelang, Jawa Tengah 30 November 1964.
Ia mempunyai istri bernama Eka Diyah Rusyati.
M. Herindra merupakan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berpangkat Letnan Jenderal (Letjen).
Lulus dari SMA, ia kemudian masuk ke Akademi Militer (Akmil) di Magelang, mengikuti jejak ayahnya yang berlatar belakang militer yakni Letkol Inf (Purn) Drs Hudaya.
Ia menjadi salah satu siswa di Akmil Magelang pada 1987, seangkatan dengan Mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Herindra lulus dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. Ia lulus dengan mendapatkan pangkat Letnan Dua (Letda).
Ia kemudian mengawali karier militernya di kecabangan infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Di kemiliteran, Herindra pernah menjabat posisi elite, seperti Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus pada 2013–2015, lalu menjadi Kasdam III/Siliwangi (2015), dan selanjutnya dipercaya menduduki jabatan Danjen Kopassus pada 2016.
Kemudian, ia menduduki sejumlah jabatan strategis di TNI, yaitu Pangdam III Siliwangi periode 2016–2017, Irjen TNI periode 2018–2020, sebelum akhirnya diangkat sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI 2020.
Setelah itu, Herindra diberi amanah menemani Prabowo Subianto menjadi Wamenhan dengan periode jabatan pada 2020-2024.
Daftar penghargaan kemiliteran
Sepanjang berkarier di TNI AD, Herindra banyak menempuh pendidikan kemiliteran dan komando, di antaranya The Military College of Vermont-Norwich University USA dan National Defense University USA.
Selain juga menempuh pendidikan khusus, seperti Free Fall, Suslapa I, Suslapa II, Seskoad, Susdanyon, Susdandim, Seskogab Malaysia, dan Lemhannas.
Muhammad Herindra mendapat banyak tanda jasa sebagai penghargaan atas prestasinya di dunia militer, beberapa di antaranya diberikan oleh negara lain.
Tanda jasa tersebut seperti Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, serta Royal Order of Sahametrei (Knight) dari Negara Kamboja.
Kemudian, Herindra juga mendapatkan tanda jasa berupa satyalancana, antara lain Satyalancana Dharma Bantala, Satyalancana Kesetiaan XXIV, Satyalancana Kesetiaan XVI, Satyalanana Kesetiaan VIII.
Satyalancana GOM IX, Satyalancana Dharma Nusa, Satyalancana Wira Nusa, Satyalancana Wira Dharma, Satyalancana Ksatria Yudha, Satyalancana Seroja, Satyalencana Dwidya Sistha, Satyalancana Kebaktian Sosial, dan Honorary Police dari Polda Jabar.
Tak hanya itu, ia memperoleh beberapa tanda jasa berupa brevet, yakni Brevet Infanteri, Brevet Komando Kopassus, Brevet Freefall, Brevet Jump Master, Brevet Gultor, Brevet Singapore Army, Brevet Parachutist Thailand, Brevet Bhayangkara Bahari, dan Brevet Cakra Kostrad pada 2019.