Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949), Kabinet Republik Indonesia Serikat (20 Desember 1949 - 6 September 1950) yang dipimpin Perdana Menteri Mohammad Hatta.
Kabinet Susanto (20 Desember 1949 - 21 Januari 1950) yang dipimpin Pjs Perdana Menteri Susanto Tirtoprodjo; Kabinet Halim (21 Januari 1950 - 6 September 1950) yang dipimpin Perdana Menteri Abdul Halim; Kabinet Natsir (6 September 1950 - 27 April 1951) yang dipimpin Perdana Menteri Mohammad Natsir.
Kabinet Sukiman-Suwirjo (27 April 1951 - 3 April 1952) yang dipimpin Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo; Kabinet Wilopo (3 April 1952 - 30 Juli 1953) yang dipimpin Perdana Menteri Wilopo; Kabinet Ali Kabinet Sastroamidjojo I (30 Juli 1953 - 12 Agustus 1955) yang dipimpin Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo.
Kabinet Burhanuddin Harahap (30 Juli 1953 - 12 Agustus 1955) yang dipimpin Perdana Menteri Burhanuddin Harahap; Kabinet Ali Sastroamidjojo II (24 Maret 1956 - 9 April 1957) yang dipimpin Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo.
Kabinet Djuanda (9 April 1957 - 10 Juli 1959) yang dipimpin Perdana Menteri Djuanda; Kabinet Kerja I (10 Juli 1959 - 18 Februari 1960) dan Kabinet Kerja II (18 Februari 1960 - 6 Maret 1962) yang dipimpin Perdana Menteri Soekarno.
Putra Sulsel baru ada di Kabinet Kerja III (6 Maret 1962 - 13 November 1963) di Era Demokrasi Terpimpin, yang dipimpin Soekarno sebagai perdana menteri.
Pertama dari Sulsel
Sosok putra Sulsel pertama kali masuk kabinet adalah Mursalin Daeng Mamangung, perwira tinggi TNI AL dengan pangkat terakhir Laksamana Madya (Laksdya) atau jenderal bintang 3.
Mursalin Daeng Mamangung lahir di Selayar, 20 November 1922.
Beliau masuk di kabinet dengan jabatan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR).
Mursalin kembali menjadi satu-satunya putra Sulsel dalam Kabinet Kerja IV (13 November 1963 - 27 Agustus 1964).
Pada kabinet selanjutnya, Kabinet Dwikora I (27 Agustus 1964 - 22 Februari 1966) yang masih dipimpin Perdana Menteri Soekarno, jumlah putra Sulsel masuk dalam kabinet akhirnya bertambah menjadi 2.
Selain Mursalin, ada M Jusuf atau Andi Muhammad Jusuf Amir sebagai Menteri Perindustrian Ringan.
Mereka berdua bersama-sama hingga pada Kabinet Dwikora II (24 Februari 1966 - 28 Maret 1966) dan Kabinet Dwikora III (28 Maret 1966 - 25 Juli 1966).
Saat Soekarno diganti sebagai Presiden RI oleh Soeharto, nama kabinet kemudian berubah menjadi Ampera.