TRIBUN-TIMUR.COM -- Sosok Jenderal Asal Makassar Fadil Imran berpeluang jadi Wakapolri menggantikan Komjen Agus Andrianto.
Kursi Wakapolri berpeluang lowong setelah Agus Andrianto dipanggil Prabowo Subianto masuk kabinet.
Komjen Agus Andrianto disiapkan jadi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.
Sejumlah Jenderal bintang tiga pun berpeluang mengisi kusi kosong yang ditinggalkan Agus Andrianto.
Salah satunya Komjen Fadil Imran, lulusan Akpol 1991.
Fadil Imran jenderal bintang tiga berkarier cemerlang.
Ia dua kali menjabat kapolda, yakni Kapolda Jawa Timur dan Kapolda Metro Jaya.
Fadil Imran kawan seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Agus Andrianto diminta membantu pemerintahan Prabowo Subianto ke depan.
Alumnus Akpol 1989 itu salah satu tokoh yang dipanggil menghadap Prabowo di kediaman pribadi presiden terpiilh itu di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024) sore.
Komjen Agus Andrianto datang bukan memakai seragam dinas Polri.
Ia memaki baju batik berwarna coklat.
Agus Andrianto mengungkapkan siap jika diminta membantu pemerintahan Prabowo.
Menurutnya, ia sebagai prajurit Bhayangkara selalu siap jika diberi tugas oleh negara.
Datang dengan menggunakan baju batik berwarna coklat, Agus Andrianto mengatakan soal ungkapan Prabowo yang memintanya untuk gabung ke kabinet.
"Beliau tadi menyampaikan kepada saya, apakah kalau ditugaskan membantu beliau siap? Tentunya sebagai prajurit bayangkara saya siap untuk mengabdikan diri kepada bangsa Indonesia, khususnya di bawah kepemimpinannya bapak presiden," kata Agus kepada wartawan, Senin (14/10/2024).
Dia hanya mengatakan nantinya dia akan mengisi kabinet Prabowo sesuai dengan latar belakangnya sebagai anggota kepolisian.
"Saya ga mau dipancing. Ya paling tidak ada kaitannya sama itu (latar belakang sebagai polisi), ngeh. Tapi jangan dipancing-pancing. Makasih mohon doa restu. Mudah mudahan saya bisa kerjakan apa yang diamanahkan beliau," tuturnya.
Selain Agus, ada puluhan orang lainnya yang juga datang ke rumah Prabowo pada hari ini. Mereka yakni Ketum PKB, Muhaimin Iskandar, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono hingga Ketum Golkar, Bahlil Lahaladia.
Berikut Profil Komjen Fadil Imran
Menjabat Kabaharkam Polri, Fadil Imran membuat nama Jenderal Asal Makassar Sulawesi Selatan terangkat.
Pada 27 Maret 2023 lalu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi tugas baru kepada Fadil Imran.
Sebelumnya Fadil Imran menjabat Kapolda Metro Jaya selama dua tahun lebih, 2020 hingga 2023.
Fadil Imran menggantikan posisi Komjen Arief Sulistyanto yang telah masuk masa pensiun bulan ini.
Kabaharkam adalah jabatan untuk perwira tinggi polisi berpangkat Komisaris Jenderal atau jenderal bintang tiga.
Dengan demikian pangkat Fadil Imran akan naik dari bintang dua menjadi bintang tiga.
Fadil Imran adalah Jenderal asal Makassar. Ia lahir di Kota Daeng 14 Agustus 1968.
Selain Fadil Imran, ada beberapa jenderal polisi aktif asal Makassar yang punya karier cemerlang.
Mereka antara lain Irjen Andi Rian Djajadi, Brigjen Awal Chairuddin, dan Brigjen Farid Amansyah.
Mohammad Fadil Imran lahir di Makassar, 14 Agustus 1968.
Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 dan berpengalaman di bidang reserse.
Pria kelahiran Makassar, 14 Agustus 1968 ini dikenal sukses menginisiasi program Kampung Tangguh ketika masih menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.
Program ini berhasil secara signifikan menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi yang sempat menjadi sentra penularan Covid-19 di Indonesia.
Melalui program itu, Fadil mengerahkan anggotanya untuk melakukan tracing, tracking dan treatment secara maksimal.
Tidak lama berselang setelah pelantikannya sebagai Kapolda Jawa Timur pada Mei 2020 lalu, Fadil Imran"diboyong" ke Jakarta pada November 2020 untuk bertugas memimpin Kapolda Metro Jaya.
Fadil Imran memiliki rekam jejak menduduki beberapa jabatan penting di Polri.
Mulai dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polres Kepulauan Riau, Polres Metro Jakarta, Polda Metro, hingga Mabes Polri.
Pada tahun 2008, Fadil Imran pernah menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Pada tahun yang sama, ia kemudian menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.
Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2009, ia menjabat Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya.
Setelah tiga tahun menjabat, pada tahun 2011, Imran dimutasi untuk menduduki jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.
Masih pada tahun yang sama, ia kemudian menduduki jabatan Direktur Ditreskrimum Polda Kepri.
Lalu, dua tahun kemudian, pada tahun 2013, ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.
Dua tahun kemudian, pada 2015, ia dipindah untuk menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya (Anjak Madya) Bidang Pidum Bareskrim Polri.
Setahun kemudian, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Imran berhasil membongkar kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn, dan berhasil membekuk satu orang pelaku, berjenis kelamin wanita berinisial P (31).
Masih pada tahun yang sama, ia bergeser untuk menjabat sebagai Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri.
Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017) dan berhasil membongkar kasus besar yang berkaitan dengan organisasi siber terorganisir Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam.
Dan pada tahun 2019, Imran menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Aziz hingga tahun 2020, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Kapolda Jatim pada bulan Mei 2020.