TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian BBM subsidi dikeluhkan warga di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Sejumlah warga mengaku sulit untuk mengakses barcode My pertamina.
Salah satunya, Midun warga Lau mengaku sudah tidak bisa mendaftar menggunakan data dirinya.
Oleh pegawai pertamina, Midun diminta untuk membuat akun lain.
“Tahun sebelumnya kan memang pernah pakai MyPertamina, tapi kemudian dihilangkan, jadi saya hapus aplikasinya,” sebutnya, Selasa (1/10/2024).
Ia pun terpaksa mendaftar lagi menggunakan data diri istrinya.
“Saya pernah terpaksa harus beli pertamax karena barcode saya tidak bisa digunakan, jadi saya daftar lagi pake data istri,” sebutnya.
Baca juga: Cara Daftar dan Pembelian Solar Subsidi Pakai QR Code MyPertamina, Siapkan KTP dan Foto Kendaraan
Warga lainnya, Heri Kuswanto mengeluhkan hal sama.
“Sudah itu proses verifikasinya lama bisa sampai 14 hari, jadi sepanjang itu kita harus pakai pertamax yang tidak perlu barcode,” ujarnya.
Heri menyebutkan jika mengisi di daerah terpencil, terkadang barcode tak bisa dibuka.
“Kadang jaringan hilang, jadi tidak bisa dipakai aplikasinya,” imbuhnya.
Ia pun menilai sosialisasi penggunaan MyPertamina sangat minim.
Bahkan dirinya baru tahu ketika hendak mengisi BBM.
“Harusnya ada masa percobaan penggunaan pertamina, kalau seperti inikan kita jadi kesulitan, mana tidak ada toleransi sama sekali,” tutupnya.(*)