Santri Tewas Dianiaya 3 Remaja di Lantebung Makassar, Terungkap Penyebabnya

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga pelaku penganiayaan yang menewaskan santri R (14) di JPO Lantebung, Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, diamankan polisi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kronologi santri berinisial R (15) meninggal dunia usai dikeroyok tiga remaja belasan tahun di Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Lantebung, Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Senin malam.

Kapolsek Tamalanrea Kompol Muhammad Yusuf, mengatakan, kejadian bermula saat R bersama dua temannya RA dan AB, keluar dari asrama pesantren tanpa izin pembina.

Ketiganya kata Yusuf, Ingin membeli jajanan di Jl Lantebung.

"Korban (R) bersama RA dan AB naik ke atas jembatan penyebrangan tol Ir Sutami," ujar Kompol Muhammad Yusuf kepada tribun, Selasa (1/10/2024) Malam.

Pada saat berada di atas jembatan, lanjut Yusuf, terdapat tiga orang pelaku yang menghampiri korban dan temannya lalu tiba tiba memukul RA.

Melihat kejadian itu, R kata Yusuf berusaha melerai, namun tiga orang pelaku malah beralih memukul korban.

"Tiga pelaku memukul korban (R) hingga akhir korban pingsan tidak sadarkan diri," ujarnya.

Teman korban, RA kata Yusuf, pun mencari bantuan ke pesantren dan akhirnya korban (R) dilarikan di RS Sayang Rakyat.

"Namun saat di RS Sayang Rakyat korban dinyatakan telah meninggal dunia," sebutnya.

Setelah kejadian, personel Polsek Tamalanrea dan Tim Jatanras kata Yusuf, langsung bergerak mencari para pelaku.

Alhasil tiga pelaku yang merupakan buruh harian berinisial, MR (14), RF (13) dan HA (14) telah ditangkap dan saat ini diamankan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar.

Sebelumnya diberitakan, Seorang santri di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia usai dianiaya tiga remaja.
Informasi yang diperoleh, peristiwa penganiayaan itu terjadi di jembatan penyebrangan orang (JPO) Lantebung, Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Senin malam.

Korban inisial R (15) santri Pondok Pesantren di Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, dianiaya tiga remaja sebayanya.

Kapolsek Tamalanrea Kompol Muhammad Yusuf, membenarkan adanya kejadian itu.

"Korban sempat di bawa ke RS Sayang Rakyat, tapi dinyatakan meninggal dunia," ujar ucap Kompol Muhammad Yusuf, dikonfirmasi tribun.

Setelah meninggal dunia, lanjut Yusuf, jenazah almarhum dibawa ke RS Bhayangkara untuk divisum.

"Sekarang sudah dibawa ke kampung halamannya di Enrekang," jelasnya.

Sementara tiga pelaku yang terlibat kata Yusuf, sudah diamankan polisi.

"Pelaku sudah diserahkan ke Unit PPA Polrestabes Makassar, tiga orang semua anak di bawah umur," tuturnya.(*)

Berita Terkini