TRIBUN-TIMUR.COM - Elektabilitas terbaru calon gubernur dan calon wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024.
Pilkada NTT 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon).
Paslon tersebut adalah Emanuel Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma, Simon Petrus Kamlasi - Adrianus Garu dan Yohanes Fransiskus Lema - Jane Natalia Suryanto.
Hasil survei elektabilitas, ketiga pasangan ini saling selisih tipis di beberapa lembaga.
Namun, tim pemenangan Emanuel Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma berambisi menang hingga 70 persen.
Kamis malam, 9 September 2024, tim pemenangan Melki-Johni resmi terbentuk di Kabupaten Ende.
Kemenangan 70 persen itu ditargetkan bakal dicapai di Ende.
Dipimpin Maria Margaretha Sigasare, tim pemenangan ini siap bergerak cepat.
Maria Margaretha Sigasare yang akrab disapa Megy Sigasare yang juga merupakan anggota DPRD Ende ini optimis komposisi timnya akan semakin solid dengan tambahan anggota strategis yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.
"Kami telah menyusun langkah-langkah strategis untuk memastikan kemenangan Melki-Johni di Ende. Dengan segala keunggulan dan kapasitas paslon ini, kami yakin bisa mencapai target tersebut," ujar Megy Sigasare.
Menurutnya, dalam waktu dekat, tim akan mempersiapkan deklarasi dukungan terhadap Melki Laka Lena dan Johni Asadoma di Kabupaten Ende sebagai bentuk penggalangan dukungan secara masif.
"Kami siap melakukan konsolidasi menyeluruh dengan semua elemen pendukung. Targetnya jelas, Melki-Johni harus menang di Ende," tegasnya.
Paket Melki-Johni tidak main-main dalam mengumpulkan dukungan politik. Pasangan ini diusung oleh koalisi 11 partai besar, termasuk Golkar, Gerindra, Demokrat, Perindo, PAN, dan PSI. Enam dari partai ini memiliki total 35 kursi di DPRD Provinsi NTT, memberikan pijakan kuat untuk pemenangan.
Lebih menarik lagi, akumulasi suara dari 11 partai pengusung di Pileg 2024 lalu mencapai 1.579.899 suara dari total 2.515.505 suara sah.
Ini memberikan kepercayaan diri tinggi bagi tim pemenangan untuk meraih kemenangan besar di Kabupaten Ende dan wilayah NTT lainnya.
Dengan dukungan luas dari partai politik dan strategi pemenangan yang matang, Paket Melki-Johni siap mengguncang peta politik Pilgub NTT 2024. Semua mata kini tertuju pada Ende, yang diharapkan menjadi basis suara besar bagi pasangan ini.
Hasil survei Charta Politika
Elektabilitas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Emanuel Melkiades Laka Lena alias Melki Laka Lena tertinggi di antara bakal calon gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Hal itu berdasarkan hasil survei Charta Politika dan IndekStat.
"Survey kami pada Mei 2024, untuk elektabilitas tokoh di NTT, Melkiades Laka Lena tertinggi yakni 18,6 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (21/7/2024).
Selain Melki, Charta Politika juga mencatat beberapa tokoh NTT yang memiliki elektabilitas tinggi yakni Benny Kabur Harman 17,6 persen, Yohanis F Lema 16,9 persen, Viktor Bungtilu Laiskodat 12,4 persen dan Emilia Julia Nomleni 10,1 persen serta Irjen Pol Purn Johni Asadoma 3,3 persen.
Sementara itu, elektabilitas bakal calon wakil gubernur yang memiliki elektabilitas tinggi yaitu Emilia Julia Nomleni. Ia meraih 20,9 persen.
Di belakangnya ada Anita Jacoba Gah 15,5 persen, Benny Kabur Harman 13,8 persen dan Josef Andreas Nae Soi 13,8 persen.
Hasil Survei Indikator Politik
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan, nama bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diusung PDI-P, Ansy Lema, unggul dalam survei yang digelar pada 9-14 Juli 2024.
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, mengatakan, Ansy Lema menjadi kandidat yang memiliki elektabilitas tertinggi dalam top of mind atau jawaban spontan responden.
"Elektabilitas tertinggi diperoleh Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) dengan elektabilitas 6,9 persen. Disusul secara berturut-turut di posisi kedua dan ketiga oleh Emanuel Melkiades Laka Lena (Melki Laka Lena) di 6,8 persen dan Benny Kabur Harman di 6,3 persen," kata Bawono dalam keterangannya, Jumat (19/7/2024).
Sementara itu, responden yang belum menjawab masih cukup tinggi sebesar 57,5 persen.
Kemudian, Ansy Lema kembali unggul dalam simulasi berpasangan dengan Anita Jacoba Gah.
Keduanya berada di posisi pertama dengan elektabilitas 33,4 persen.
Disusul oleh simulasi pasangan Melki Laka Lena dan Anita Nidya Mahenu dengan elektabilitas 28,3 persen.
Sementara itu, pasangan Simon Petrus dan Adrianu Gahru menempati posisi ketiga dengan elektabilitas 13,7 persen.
Terkait tingkat popularitas, Indikator Politik menyebutkan bahwa Ansy Lema masih dikenal oleh 38,8 persen.
Tingkat popularitas itu masih di bawah nama lain, misalnya petahana Gubernur NTT Victor Laiskodat (84,6 persen), politkus Golkar Melki Laka Lena (48,7 persen), dan politikus Demokrat Benny K Harman (44,1 persen).
"Sehingga, potensi pertarungan di Pilkada Provinsi NTT November mendatang diperkirakan berlangsung ketat dikarenakan potensi peningkatan popularitas dan elektabilitas Ansy Lema masih terbuka lebar," ucap Bawono.
Perlu diketahui, survei ini memiliki jumlah sampel 1.000 responden. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.000 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error lebih kurang 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menetapkan anggota DPR dari Fraksi PDI-P Ansy Lema sebagai bakal calon gubernur (bacagub) untuk Pilkada NTT 2024.
Hal ini diumumkan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto saat Rapat Kerja Daerah DPD PDI-P Nusa Tenggara Timur di Kupang, Rabu (10/7/2024).
"Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Prof. Dr(HC) Megawati Soekarnoputri telah mengambil keputusan menetapkan saudara Ansy Lema sebagai calon gubernur NTT yang diusung oleh PDI Perjuangan," kata Hasto dalam keterangannya yang diterima Kompas.com.
Usai pengumuman, kata Hasto, akan dilakukan suatu komunikasi politik dengan partai-partai politik yang ada di NTT guna membangun kerja sama politik.
Komunikasi ini juga dilakukan untuk menentukan siapa calon wakil gubernur yang nantinya mendampingi Ansy Lema. (TribunNewsmaker | TribunFlores/Albert Aquinaldo)