Ayahnya bernama Suwantyo, pernah menjabat sebagai Letnan Kolonel Infanteri di Kodam XIII/Merdeka Sulawesi Utara, dan pernah menjadi anak buah dari Gatot Soebroto dalam Laskar Kemerdekaan di Banyumas.
Pada perjalanannya, Gatot menikah dengan Enny Trimurti.
Dari pernikahannya tersebut, ia memiiki 3 orang anak, yakni Bayu Yudha Nurega Riyadi, Ines Titi Sari dan (almh) Inka Martha Nurega.
Karier Militer
Gatot Nurmantyo merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1982, dan berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad.
Gatot pernah menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat), Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya dan Gubernur Akademi Militer.
Di bidang lainnya, Gatot juga menjabat sebagai Ketua Umum PB FORKI periode tahun 2014 hingga 2018.
Gatot pernah menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30 (per tanggal 25 Juli 2014) setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal TNI Budiman.
Ia sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir.
Pada bulan Juni 2015, ia diajukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI, menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna baktinya.
Pada 8 Juli 2015 sekitar pukul 13.00 WIB, Presiden Jokowi, melantik Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI ke-16, menggantikan Jenderal TNI Dr. Moeldoko yang telah memasuki masa pensiun.
Pelantikan Gatot Nurmantyo didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 49/TNI Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI yang telah ditandatangani Presiden Jokowi tertanggal 6 Juli 2015.
Gatot Nurmantyo resmi diberhentikan secara hormat dari jabatannya sebagai Panglima TNI pada Jumat (8/12/2017).
Pemberhentian ini ditandai dengan dilantiknya Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo.
Pada November 2016, Gatot bersama tokoh pemerintahan lainnya beserta para aktivis sosial bergabung dalam aksi untuk mendukung toleransi beragama selama periode unjuk rasa di Jakarta pada bulan November 2016.