TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Tetap waspada, satu pasien meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Lanto Daeng Pasewang (Latopas), Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pasien bernama Dewi Nabila (12) warga Kecamatan Tamaletea, Jeneponto.
Hal ini diungkapkan Kepala Ruangan ICU RSUD Latopas, Ambo Azis saat ditemui Tribun-Timur.com di loket pelayanan pasien ICU, Rabu (14/8/2024).
"Dia (Dewi Nabila) meninggal pukul 14.00 Wita tanggal 13 (Agustus 2024)," ujarnya.
Dewi sempat mejalani pelayanan di ruang perawatan anak.
Baca juga: 7 Bulan 113 Kasus DBD di Sinjai Sulsel, Sinjai Utara Terbanyak
"Tanggal 12 (Agustus 2024) pukul 15.00 masuk UGD, dihari yang sama pukul 18.45 masuk perawatan anak, besoknya jam 10.00 pindah ke sini, meninggal setelah empat jam kemudian," ucapnya.
Menurut Ambo Azis, kondisi gadis itu sudah cukup memprihatinkan saat tiba di rumah sakit.
Kadar trombosit Dewi hanya 9.000 dan jauh dari batas normal.
Trombosit merupakan salah satu komponen darah yang berfungsi membantu proses pembekuan sehingga tidak memudahkan munculnya bintik darah.
"Sudah rendah trombositnya 9.000, normalnya 150 ribu," sebutnya.
Dengan kondisi itu, Dewi divonis DBD Stadium empat.
"Sudah tidak sadarkan diri, perut bengkak, sudah banyak bercak-bercak (bintik-bintik) pendarahan dikulit dan sudah mimisan," tuturnya.
Dewi sempat menjalani perawatan di Puskesmas Pattontongan, Kecamatan Binamu, Jeneponto.
Hanya saja, pihak puskesmas tidak memberitahukan diagnosa Dewi kepada keluarga.
Dewi dilarikan ke RSUD Lantopas dengan jeda waktu beberapa hari setelah keluar dari puskesmas.
"Saya tanya keluarganya sempat di rawat di Puskesmas Pattontongan, kata keluarganya belum ketahuan, nda disampaikan bilang DBD, sampaipi di sini di UGD," pungkasnya.
Perlu diketahui, sepanjang 2024 jumlah penderita DBD di Jeneponto mencapai 214 kasus.
Jumlah ini meningkat jika dibandingkan pada tahun 2023 yang hanya 183 kasus.(*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama