Pompanisasi Jadi Solusi Utama Program PAT di Riau Hadapi Krisis Air

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serah terima bantuan pompa di aula kantor Dinas Pertanian Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (13/8/2024).

TRIBUN-TIMUR.COM - Indonesia saat ini berada dalam kondisi darurat pangan. Kondisi ini terjadi akibat dampak El Nino yang membuat produksi pertanian menurun dan menyebabkan kenaikan harga. Darurat pangan juga melanda negara-negara lain di dunia.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian melakukan penguatan Penambahan Areal Tanam (PAT) padi sebagai upaya meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi secara nasional dan untuk memperkuat ketahanan pangan tanpa harus bergantung pada kebijakan impor.

Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman selaku Pj. PAT Provinsi Riau, turun ke lapangan. 

Dirinya bersama tim lintas terkait Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten, Kodim, Camat, Kepala Desa dan poktan penerima bantuan terus mendorong percepatan realisasi.

Beberapa pengawalan dilakukan di antaranya melalui pemanfaatan pompanisasi bantuan APBN. 

"Kiranya penanggung jawab PAT melakukan langkah-langkah konkrit di lapangan, selesaikan pengadaan pompa, operasikan dan manfaatkan sumber air yang ada", ujar Mentan Amran Sulaiman.

Berdasarkan Kepmentan 297 Tahun 2024, kegiatan PAT Provinsi Riau seluas 39.005 ha terdiri dari optimalisasi lahan (oplah) 3.336 ha, pompanisasi 18.557 ha, dan Padi Gogo 17.112 ha. 

“Realisasi PAT Prov Riau sampai dgn 13 Agustus 2024 12.959 ha (33 23 persen) dengan rincian;

luas PAT OPLAH 922 ha (27,63 persen) dan luas PAT pompa 11.036,02 ha (59,47 persen). Namun memang ada kendala untuk PAT padi gogo yang hingga hari ini  216,65 ha  (1,27 persen) dari target 17.112 ha, hingga akhir September maksimal hanya akan tercapai 12 persenkarena lahan tersedia hanya 2.000 Ha, namun benih untuk saat ini juga belum tersedia.” ujar Liferdi saat di lokasi, Selasa (13/8/2024). 

Dengan terjun langsung ke lapangan dan semangat pantang pulang sebelum tanam, Liferdi sebagai PJ PAT Provinsi Riau optimis di akhir September realisasi PAT OPLAH dan Pompa mencapai 100 persen.

Dirinya merinci, jumlah distribusi pompa sebanyak 240 unit. Sementara tambahan pompa dana ABT sebanyak 108 sudah terdistribusi dan sisa usulan 225 unit pompa masih dalam proses pengadaan. 

“Total pompa sudah terpasang di provinsi Riau sebanyak 348 unit. Semua instansi terkait harus bersinergi dalam pemanfaatan pompa di lapangan, sehingga target PAT dapat tercapai di akhir September dan keadaan darurat pangan di Indonesia dapat segera teratasi,” terangnya. 

Kepala BSIP Riau Shannora Yuliasari saat menghadiri serah terima bantuan pompa berharap dapat mendorong percepatan tanam. 

“Dengan bantuan pompa sebanyak 89 unit ini kami harapkan dapat mendorong percepatan areal tanam sekaligus meningkatkan IP 200 menjadi IP 300,” ujar Shannora saat berada di aula kantor Dinas Pertanian Kabupaten Rokan Hilir.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Rokan Hilir, Aldi menyampaikan bahwa target kegiatan oplah di wilayahnya seluas 1.400 ha. 

Halaman
12

Berita Terkini