TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Muh Irham (34) pedagang Coto Makassar di Kelurahan Pammanu, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu harus meregang nyawa diduga akibat tersengat arus listrik.
Irham akhirnya tewas setelah sempat mendapat perawatan sekitar 15 menit di RSUD Batara Guru, Kota Belopa.
Kanit Intel Polsek Belopa, Bripka Andi Mardiansyah mengaku, kronologi bermula saat mendiang Irham membersihkan tandon air serta mesin pompa air yang berada di atap warungnya pada, Selasa (13/8/2024) sekitat pukul 16.00 Wita.
Selang satu jam, Muh Israk (36) kakak mendiang Irham mencari korban untuk membayar pesanan daging untuk dagangannya.
"Namun pada saat menengok ke atas atap warung, saksi melihat kaki korban bergerak-gerak mencurigakan. Sehingga saksi naik ke atas atap lalu melihat korban telah tergeletak kejang-kejang dimana lengan kirinya menyentuh kabel listrik," jelas Andi Mardiansyah saat ditemui di ruangannya, Rabu (19/8/2024).
Kata Andi Mardiansyah, Israk lalu naik dan memegang badan korban dengan maksud menolong.
Kendati demikian, Israk lalu merasa tersengat aliran listrik usai menyentuh badan adiknya itu.
"Sampai saudaranya terlempar kebelakang pas disentuh badan korban. Kemudian bangkit kembali menarik baju korban hingga tubuh korban terlepas dari sentuhan kabel dan berhenti tersengat aliran listrik," bebernya.
Andi Mardiansyah menambahkan, Israk lalu berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Warga yang datang, lalu menolong korban dan dilarikan ke RSUD Batara Guru untuk mendapat perawatan.
"Namun setelah sampai di rumah sakit. Masih sempat ditangani pihak medis, kurang lebih 15 menit. Lalu kemudian dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit," terangnya.
Menurut Andi Mardiansyah, mendiang Irham dibawa keluarganya di kampung halamannya Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar.
"Dari rumah sakit, korban kembali dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Sambil menunggu ambulance untuk membawa korban. Sekitar pukul 21.00 Wita korban dibawa ke Kecamatan Sanrobone untuk dimakamkan," tutupnya.
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana