Bertemu Mentor dan Memulai Bisnis Batu Bara
Haji Isam muda kemudian bertemu dengan Johan Maulana, seorang penambang batu bara lokal. Pada tahun 2001, ia mulai bekerja dengan Johan dan belajar tentang pengelolaan pertambangan.
Setelah dua tahun belajar, Haji Isam memulai bisnis batu baranya sendiri yang kemudian mengubah hidupnya.
"Pada 2003, Pak Johan meminjami saya modal untuk menyewa alat berat tambang," ujar Haji Isam kepada Tempo.
Ia memulai karier sebagai kontraktor pelaksana di PT Arutmin Indonesia, yang merupakan bagian dari PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie, dengan menggunakan bendera CV Jhonlin Baratama. Seiring berkembangnya usaha, CV tersebut berubah menjadi PT Jhonlin Baratama.
Kini, PT Jhonlin menambang hingga 400 ribu ton batu bara per bulan dengan omzet sekitar Rp 40 miliar per bulan.
Ekspansi Bisnis ke Berbagai Sektor
Bisnis Haji Isam terus berkembang ke berbagai sektor. Di bidang penerbangan, ia memiliki Jhonlin Air Transport yang mengoperasikan dua pesawat Fokker dan dua helikopter. Di bidang perkapalan, Jhonlin Marine mengoperasikan 16 kapal tongkang pengangkut batu bara.
Di sektor agrobisnis, Jhonlin Agromandiri mengelola perkebunan kelapa sawit, dan Haji Isam juga memiliki pabrik biodiesel senilai Rp 2 triliun yang dikelola oleh Jhonlin Agri Raya.
Kerja Sama dengan Bambang Soesatyo dan Bisnis Lainnya
Haji Isam juga memiliki hubungan bisnis dengan Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet). "Saya berteman dengan Haji Isam dan merintis bersama sejak 2003," kata Bamsoet.
Mereka berkolaborasi dalam PT Kodeco Timber, yang memegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hutan Tanaman Industri (HTI).
Bisnis Haji Isam terus berkembang, termasuk ke sektor gula. Pada akhir tahun 2020, Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik gula milik Haji Isam di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
Pabrik tersebut, yang dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang, anak usaha Jhonlin Group, memiliki kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia.
"Ini adalah sebuah keberanian. Keberanian membuka investasi dan usaha di tempat ini yang harus kita apresiasi dan hargai. Dimulai tiga tahun lalu dan sekarang sudah selesai dan berproduksi," ujar Jokowi.(*)