Tentang Tugu Pinisi di Bulukumba, Makna Filosofinya Bercerita Kerja Keras dan Hargai Alam

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tugu kapal Pinisi di Ibukota Bulukumba, Jl Jenderal Sudirman

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU- Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan memiliki sejumlah tugu perahu kapal pinisi.

Pembuatan tugu ini dibuat di masa pemerintahan Bupati Bulukumba, A Pattabai Pabbokori sekitar tahun 2000-an.

Ada beberapa yang direhab oleh saat masa Bupati Andi Sukri Sappewali.

Baca juga: Video Masjid Al Mujahidin, Masjid Tertua Sinjai Sulsel

Tugu dan menjadi monumen pertama adalah Tugu Bundaran Pinisi di bagian depan kantor Bupati Bulukumba, Jl Jenderal Sudirman.

Tugu ini dibangun tahun 2000 saat Pattabai Pabbokori.

Dan di renovasi tahun 2016 saat Bupati AM Sukri Sappewali.

Tepat berada di jantung kota Bulukumba.

Cat perahu pinisi ini pada bagian dasar orange berpadu warna biru. 

Di bagian bahwahnya terdapat air mancur. 

Di malam hari lampu warna warni menambah keindahan pesona Bulukumba.

" Bundaran Pinisi itu dan tugu-tugu pinisi lainnya di Bulukumba sarat makna," kata Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah, Rabu (7/8/2024).

Tugu pinisi itu melambangkan nilai-nilai filosofis;

Kerja keras, kerja sama, keindahan, dan menghargai alam. 

Filosofi itu kemudian menjadikan kapal pinisi menjadi Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. 

Kapal pinisi juga memiliki beberapa ciri khas.

Halaman
12

Berita Terkini