"Semoga juara semua, rekeningnya ada semua ditransfer," katanya.
Sebelumnya, Cabor Dayung Sulsel kurang mendapat perhatian dari Dispora maupun KONI.
Pelatih Dayung Sulsel Dimon menyebut PON sisa sebulan lagi, tapi sampai sekarang pemusatan latihan atau training camp (TC) belum digelar.
Try out atau uji tanding juga tidak ada sama sekali.
Ditambah minimnya bantuan anggaran.
Terpaksa ia bersama atletnya harus merogoh kocek pribadi untuk bisa latihan dan makan.
Baca juga: Profil Suaib Side Atlet Kempo Sulsel Bertekad Pertahankan Medali Emas di PON Aceh-Sumut
Bahkan, atlet terpaksa makan mie instan.
Padahal mereka butuh gizi yang baik karena intensitas latihan sangat tinggi.
"Saya dan anak-anak (atlet) biaya sendiri untuk makan. Bahkan, biasa makan mie instan dan telur saja, padahal latihan dua-tiga kali sehari," tuturnya.
Belum lagi honor atlet yang belum dibayar selama dua bulan, Juni dan Juli.
Mereka pun terpaksa untuk pinjam uang untuk biaya hidup.
"Atlet haknya belum dibayarkan. Makan biaya sendiri, mereka hutang. Pemprov tidak perhatikan jadi kami jalan sendiri," tutupnya.(*)