Konflik Palestina Israel

39.000 Korban Tewas di Gaza, Netanyahu Isyaratkan Gencatan Senjata

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Gaza terkini setelah adanya laporan 39.000 lebih warga tewas akibat konflik Palestina Israel.

TRIBUN-TIMUR.COM - Lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas dalam perang Israel dan Hamas menurut laporan Kementerian Kesehatan di Gaza.

Sementara itu, militer Israel memerintahkan evakuasi sebagian wilayah padat penduduk di Jalur Gaza yang telah ditetapkan sebagai zona kemanusiaan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengisyaratkan bahwa kesepakatan gencatan senjata yang akan membebaskan puluhan sandera dari penahanan di Gaza dapat segera terbentuk, dilansir AP News.

Netanyahu yang kini tengah berada di Washington, akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.

Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat mendesak Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan bertahap yang akan menghentikan pertempuran dan membebaskan para sandera yang tersisa.

Kantor Netanyahu mengatakan tim negosiasi akan dikirim untuk melanjutkan pembicaraan pada Kamis (25/7/2024).

Kesepakatan Pembebasan Sandera Sudah Dekat

Dikutip dari Arab News, Netanyahu memberi tahu keluarga sandera yang ditawan di Gaza bahwa kesepakatan yang akan mengamankan pembebasan mereka bisa jadi sudah dekat.

Hal ini disampaikan kantor Perdana Menteri Israel pada Selasa (23/7/2024), saat pertempuran berkecamuk di daerah kantong Palestina.

Pasukan Israel terus melancarkan serangan baru ke wilayah selatan Gaza di Khan Younis setelah memerintahkan warga sipil untuk mengungsi dari beberapa distrik yang mereka katakan telah digunakan untuk serangan baru oleh militan Palestina.

Ribuan orang mengungsi ke daerah yang lebih aman saat serangan udara Israel menghantam, kata pejabat PBB.

Upaya untuk mencapai gencatan senjata dalam perang antara Israel dan Hamas, yang digariskan oleh Joe Biden pada bulan Mei dan dimediasi oleh Mesir dan Qatar, telah mendapatkan momentum selama bulan lalu.

"Sayangnya, itu tidak akan terjadi sekaligus; akan ada tahapan."

"Namun, saya yakin bahwa kita dapat memajukan kesepakatan dan memberi kita pengaruh untuk membebaskan yang lain (sandera yang tidak dibebaskan pada tahap pertama)" kata Netanyahu.

Baca juga: 143 Negara Dukung Palestina Gabung PBB Termasuk Indonesia, Amerika dan Papua Nugini Menolak

Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin 'Aisyiyah Wilayah Sulsel turut menggelar aksi damai serentak bela Palestina dan kutuk Israel. (ISTIMEWA)

Sementara itu, di Cina, faksi Palestina Hamas dan Fatah menandatangani deklarasi untuk membentuk pemerintah persatuan dan mengakhiri keretakan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Namun, deklarasi sebelumnya telah gagal, termasuk kesepakatan serupa pada tahun 2011.

Sehingga, hal itu menimbulkan keraguan apakah negosiasi yang disponsori Cina benar-benar dapat menghasilkan resolusi.

Update Perang Israel-Hamas

Diberitakan Al Jazeera, setidaknya 16 orang tewas dalam serangan Israel terhadap rumah-rumah Palestina di Gaza utara pada dini hari ini, Pertahanan Sipil Palestina melaporkan.

Serangan militer Israel baru di Khan Younis timur di Gaza selatan telah menewaskan 81 warga Palestina dan melukai lebih dari 250 orang.

Serangan oleh tank, pesawat dan artileri terjadi hanya beberapa menit setelah militer Israel memerintahkan evakuasi wilayah di Khan Younis yang menurut Pertahanan Sipil mempengaruhi lebih dari 400.000 orang.

Kepala UNRWA Philippe Lazzarini telah meminta pertanggungjawaban setelah militer Israel menyerang konvoi PBB yang “ditandai dengan jelas” yang menuju Kota Gaza dalam “koordinasi” dengan otoritas Israel.

Serangan udara Israel menargetkan daerah al-Qarara, utara Khan Younis, lingkungan Sheikh Nasser dan daerah al-Balad di pusat provinsi, serta kota Abasan al-Kabira di timur.

Ada juga penembakan artileri terus-menerus di wilayah timur Khan Younis dan quadcopter menembaki apa pun yang mencoba bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

Pasukan Israel menargetkan rumah keluarga al-Qahwaji di pusat Kota Bani Suheila di timur provinsi tersebut, rumah keluarga al-Jabour dan keluarga Abu Taha di kota Khan Younis.

Orang-orang mengungsi dari wilayah timur Khan Younis ke wilayah barat.

Sejumlah kendaraan militer dan buldoser Israel ditempatkan di sepanjang Jalan al-Shuhada di pusat Bani Suheila, timur Khan Younis, dari Bundaran al-Alam hingga Sekolah al-Farabi.

Setidaknya 39.006 orang tewas dan 89.818 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober diperkirakan mencapai 1.139, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.

Jusuf Kalla Turun Tangan Damaikan Konflik Palestina Israel

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), bakal terlibat dalam proses perdamaian antara Israel dan Palestina.

Dalam waktu dekat, Jusuf Kalla akan bertolak ke Timur Tengah menindaklanjuti mediasi upaya gencatan senjata di Palestina.
Ini bukan kali pertama Jusuf Kalla terlibat dalam misi perdamaian internasional tersebut. 

Pada 2014-2019, Jusuf Kalla menjadi salah satu tokoh di balik perdamaian antara Afghanistan dan Taliban. 

Kedua kubu diundang ke Indonesia untuk berdialog membicarakan solusi terbaik menyelesaikan konflik di dalam negara tersebut.
Kemudian, di tahun 2012, Kalla juga aktif menyerukan penyelesaian konflik di antara Pemerintah Myanmar dengan warga Muslim Rohingya.

Saat berkunjung ke Ladang Minyak Riau, Jusuf Kalla mengungkapkan harapannya agar konflik di Palestina bisa diselesaikan secepatnya.

JK mengatakan, sudah terlalu banyak warga Palestina yang menjadi korban. JK menyebut, tak hanya warga Gaza yang menyerukan gencatan senjata, namun warga Israel pun sudah banyak yang mendesak perdana menteri Israel, Benyamin Netanyahu untuk menghentikan perang.

Kendati demikian, hingga kini gencatan senjata tak kunjung terwujud. Tawar menawar proposal masih terjadi antara Hamas dengan Israel.

JK akan berangkat ke Timur Tengah atas undangan Hamas, untuk mendorong gencatan senjata di Gaza.“Ya saya follow up-nya minggu ini malahan.

Saya akan ke sana, diundang mereka (Hamas), minta ketemu, (saya bilang) oke, kita ketemu,” kata JK, Selasa (9/7/2024).

Awal Mei 2024 lalu, JK telah bertemu dengan perwakilan Hamas di Kuala Lumpur, Malaysia.
JK mengatakan, gencatan senjata di Gaza sangat penting dan harus segera diwujudkan. 

Pasalnya, jika tidak dilakukan secepatnya, akan makin banyak warga sipil yang tidak berdosa yang akan menjadi korban.

Selain itu, perdamaian ini juga penting bagi Israel.

Menurut JK, gencatan senjata di kedua pihak, akan bermanfaat bagi keamanan dan kenyamanan warga Israel.

“Kita berharap perjanjian gencatan senjata di Doha (Qatar) itu bisa sepakat. Karena ini kalau nggak, korbannya bisa banyak sekali dari kedua belah pihak,” kata dia.(*)

Berita Terkini