TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar wajib menang jika ingin jaga peluang lolos ke semifinal Piala Presiden 2024.
PSM Makassar saat ini masih di dasar klasemen Grup A dengan satu poin hasil sekali kalah dan sekali imbang.
Satu tiket semifinal Grup A telah dikantongi Borneo. Klub asal Samarinda itu mengoleksi enam poin dari dua kali menang.
PSM Makassar akan bersaing dengan Persib Bandung dan Persis Solo untuk memperebutkan satu tiket tersisa.
Persib Bandung berada di atas angin karena telah mengoleksi tiga poin.
Sedangkan Persis baru satu poin.
Untuk lolos ke babak selanjutnya tak akan mudah bagi Pasukan Ramang.
Lantaran mereka akan menghadapi Borneo FC di partai terakhir Grup A Piala Presiden.
Duel ini akan terhelat di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/7/2024) pukul 16.30 Wita.
Pesut Etam belum terkalahkan dan tampil superior.
Anak asuh Pieter Huistra itu belum kebobolan satu gol pun dan tiga kali menjebol gawang lawan.
Walau begitu, gelandang muda PSM Makassar, Ananda Raehan tak gentar.
Ananda menegaskan timnya akan bekerja keras untuk mendapat kemenangan.
"Di pertandingan selanjutnya kita akan berusaha mendapatkan tiga poin," tegasnya saat konferensi pers usai laga Persis Solo vs PSM Makassar.
Dalam laga melawan Persis, PSM Makassar menunjukkan mental baja.
Sempat tertinggal dua gol lewat brace mantan pemainnya Ramadhan Sananta, skuad Laskar Pinisi mampu bangkit.
Mereka mampu menyamakan kedudukan lewat Yuran Fernandes dan Abdul Rahman.
Ananda Raehan mengaku pertandingan lawan Laskar Sambernyawa sangat sulit.
Untungnya bisa dapat satu poin.
"Pertandingan lawan Persis Solo tidak mudah, tapi Alhamdulillah kita dapat satu poin," ucapnya.
Regulasi Penentuan Tim Lolos Jika Dapat Poin Sama
Pasal 4
Sistem Turnamen
Ayat 2
Apabila terdapat dua klub atau lebih memiliki jumlah nilai yang sama, maka penentuan peringkat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria dan
urutan sebagai berikut :
(a)head-to-head dengan urutan kriteria:
(i) jumlah nilai yang lebih tinggi didapat masing- masing klub dari pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan hanya di antara klub- klub terkait yang memiliki jumlah nilai yang sama;
(ii) selisih gol yang lebih baik dari masing-masing klub dari pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan hanya di antara klub-klub terkait yang memiliki jumlah nilai yang sama;
(iii) jumlah gol memasukkan masing-masing klub dari pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan hanya di antara klub-klub terkait yang memiliki jumlah nilai yang sama.
Jika prosedur head-to-head ini tidak dapat menetapkan peringkat bagi tim yang memiliki jumlah poin yang sama, maka berlaku tiebreaker, yakni diberlakukan kembali prosedur (i) sampai (iii) di atas, khusus untuk tim yang memiliki jumlah poin yang sama.
Jika tiebreaker ini pun tidak bisa menetapkan peringkat karena masih memiliki hasil yang sama, maka semua perhitungan yang terjadi dari
hasil prosedur head-to-head dan tie-breaker tersebut ditiadakan dan dikembalikan ke posisi sebelum prosedur head-to-head dijalankan, selanjutnya berlaku ketentuan berikut:
(b) selisih gol klub-klub terkait dalam seluruh pertandingan yang telah dimainkan di grup tersebut;
(c) jumlah gol memasukkan dari masing-masing klub dalam seluruh pertandingan yang telah dimainkan di grup tersebut;
(d) nilai lebih rendah dari hasil perhitungan perolehan kartu kuning dan kartu merah dalam seluruh pertandingan di grup tersebut sesuai
dengan Lampiran 1 (penentuan peringkat fair play);
(e) undian, dengan mekanisme dipimpin oleh match commissioner di grup tersebut dihadiri oleh pelatih kepala dan kapten tim yang memiliki nilai sama dan disaksikan oleh perwakilan OC, tim peserta yang lain dan media. (*)