TRIBUN-TIMUR.COM- Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi berpeluang besar menjadi Kapolri.
Sebab, dia masih bersyarat untuk masuk dalam bursa calon kapolri.
Selain itu, survei dari Irjen Pol Ahmad Luthfi tak terlalu menggembirakan di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jawa Tengah 2024.
Survei Sepa Milsuk Polri 1989 ini berada di nomor dua.
Ia di bawah Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep.
Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas terbaru untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) di sejumlah wilayah Indonesia.
Baca juga: Profil AKBP Sri Wahyuni Peraih Polisi Jujur Hoegeng Award 2024, Alumni Bintara 1996 dari Jawa Tengah
Dikutip dari Kompas.id, Litbang Kompas merilis survei elektabilitas untuk kandidat calon gubernur (cagub) pada Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024 pada Kamis (18/7/2024), Jajak pendapat tersebut dilakukan pada 20-25 Juni 2024 dengan responden sebanyak 500 orang dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Litbang Kompas mengambil sampel secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat dengan margin of error kurang lebih 4,4 persen.
Hasil survei Litbang Kompas Pilkada Jateng 2024 Kaesang Pangarep, Ahmad Luthfi, dan Taj Yasin Maimoen menjadi tiga kandidat teratas dalam hasil survei elektabilitas Pilkada Jateng 2024.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep berada di posisi puncak elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jawa Tengah dengan capaian 7 persen.
Di urutan kedua, ada Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Jateng, Ahmad Luthfi dengan elektabilitas mencapai 6,8 persen.
Kemudian, muncul nama mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin dengan capaian 3,2 persen.
Urutan keempat survei elektabilitas Pilkada Jateng 2024 diisi oleh artis terkenal Indonesia, Raffi Ahmad dengan capaian 2,8 persen Menariknya, Bupati Kendal yang santer dikabarkan menjadi pasangan Raffi, Dico Ganinduto justru berada pada urutan kelima dengan capaian 2,6 persen.
Baca juga: Daftar Lengkap 47 Nama Pemenang Berkah Berlimpah Mega Syariah Tahap Dua
Sementara itu, ada dua tokoh lain yang mendapatkan elektabilitas di atas 2 persen, yakni mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo (2,4 persen) dan mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (2,0 persen).
Di sisi lain, Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf memperoleh elektabilitas 1,2 persen, politikus kawakan PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul dengan 1,2 persen, dan mantan Menteri ESDM Sudirman Said mendapatkan 0,8 persen.