Demikian data dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Selasa (2/7/2024).
Namun, Kepala BPS Sulsel, Aryanto mengatakan, "Jadi kalau mau lihat data penduduk miskin, jangan lihat jumlahnya tapi lihat persentasenya. Memang Sulsel terbanyak jumlah penduduk miskinnya, karena juga terbanyak jumlah penduduknya."
Secara persentase Sulsel menempati urutan kedua terendah di Sulawesi.
Di bawal Sulsel, ada Sulut (7,25 persen).
Sementara persentase penduduk miskin paling besar di Sulawesi adalah Gorontalo sebesar 14,57 persen, disusul Sulteng 11,77 persen, serta Sultra dan Sulbar yang sama-sama 11,21 persen.
Banyaknya jumlah penduduk miskin di Sulsel sepertinya harus menjadi PR bagi para bakal calon gubernur.
Warga Sulsel akan memilih gubernur dan wakil gubernur melalui Pilkada serentak pada November 2024.
Dalam 1 periode, sejak 2018 hingga 2023, lalu berlanjut ke 2024, Sulsel sudah dipimpin 4 gubernur.
Mulai Nurdin Abdullah, lalu digantikan Andi Sudirman Sulaiman, lalu digantikan Bahtiar Baharuddin sebagai penjabat, dan kini Sulsel dipimpin Zudan Arif Fakrulloh sebagai penjabat.
Banyaknya penduduk miskin, dijelaskan Aryanto, karena pengukuran kemiskinan ini menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar.
Melalui pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan.
"Garis kemiskinan terdiri dari dua komponen, yaitu garis kemiskinan makanan dan garis kemiskinan bukan makanan. Garis kemiskinan makanan merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkalori per kapita per hari. Sementara garis kemiskinan bukan makanan adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan," jelasnya.
Bagaimana kriteria penduduk yang dikategorikan miskin?
Sebagai informasi, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
Sementara garis kemiskinan merupakan nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin.