TRIBUN-TIMUR.COM -- Sosok Jenderal bintang tiga menjabat Kepala Badan Siber dan Sandi Negara.
Namanya Letnan Jenderal TNI (Purn.) Hinsa Siburian.
Warganet ramai-ramai menyoroti Badan Siber dan Sandi Negara di tengah kasus penyerangan Pusat Data Nasional (PDN) oleh kelompok peretas atau hacker Brain Cipher.
Penyerangan PDN oleh hacker Brain Cipher ini jadi sorotan publik dalam beberapa hari terakhir.
Publik ramai-ramai mempertanyakan kinerja pemerintah.
Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 mengalami serangan siber jenis ransomware.
Data-data di dalamnya pun terkunci dan peretas meminta tebusan sebesar Rp 8 juta dollar AS.
Direktur Network dan IT Solutions Telkom Indonesia Herlan Wirjanako menyampaikan bahwa tebusan itu diminta oleh peretas kepada pemerintah jika ingin data di PDN yang terenkripsi atau terkunci kembali dibuka.
“Jadi memang di dark web itu, kami jalan ke sana, kami ikuti dan mereka minta tebusan ada 8 juta dollar AS,” ujar Herlan Wirjanako saat konferensi pers di Gedung Kominfo, Senin (24/6/2024).
Sementara itu, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyampaikan, PDN yang mengalami serangan siber dikelola oleh PT Telkom dan berlokasi di Surabaya.
Berikut Profil dan rekam jejak Letnan Jenderal Hinsa Siburian
Dikutip dari Wikipedia, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Hinsa Siburian (lahir 28 Oktober 1959) adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat lulusan terbaik Akmil tahun 1986.
Sejak 18 Agustus 2015 sampai dengan 25 April 2017 ia menjabat sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih menggantikan Mayjen TNI Fransen G. Siahaan.
Setelah menjabat Wakil Kepala Staf Angkatan Darat pada tanggal 21 Mei 2019, Presiden Joko Widodo melantik Hinsa menjadi Kepala BSSN.
Hinsa, merupakan lulusan terbaik Akmil 1986 dan peraih Adhi Makayasa sekaligus Tri Sakti Wiratama.