TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Aplikasi Srikandi terdampak peretasan pusat data nasional.
Meski demikian, peretasan pusat data nasional tersebut tidak berdampak terhadap data Pemkot Parepare.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkot Parepare, Anwar Amir kepada TribunParepare.com via telepon, Kamis (4/7/2024).
"Terkait dengan diretasnya pusat data nasional, berdampak terhadap beberapa aplikasi yang digunakan di daerah. Salah satunya adalah aplikasi administrasi secara online yaitu aplikasi Srikandi," ujarnya.
"Sejak diretasnya data nasional dua minggu yang lalu aplikasi Srikandi belum dapat difungsikan sama sekali hingga saat ini, karna aplikasi itu ikut server data nasional," kata Anwar.
Sementara untuk data OPD Pemkot Parepare seperti di Disdukcapil dan yang lainnya, Anwar akui tidak berdampak, karna itu menggunakan server tersendiri.
"Jadi yang mengikuti server nasional saja yang berdampak. Tapi kalau di daerah seperti di Disdukcapil mereka aman dan tidak berdampak," bebernya.
"Hanya satu aplikasi saja yang berdampak yaitu aplikasi Srikandi. Jadi aplikasi persuratan elektronik saja yang bermasalah karna itu memang dari arsip nasional dan severnya di pusat," papar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkot Parepare.
Untuk mengantisipasi peretasan data, Dinas Kominfo Parepare telah membackup aplikasinya di cloud.
"Kemudian kita juga menggandeng pihak vendor untuk membackup kita punya data dan aplikasi-aplikasinya. Sehingga saya rasa amanlah untuk daerah lokal Parepare, kecuali nasional kita tidak bisa campuri," tandasnya.
"Terkait keamanan siber dan pusat data harus optimal dalam memberikan backup, terutama data-data masyarakat sangat strategis," tambahnya.
"Kami juga berharap setiap OPD yang membuat aplikasi, sebaiknya ada backup dan data-datanya juga diamankan," harap Anwar.
Laporan jurnalis TribunParepare.com, Darullah