Jhonny tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting.
Dia adalah Ajudan Presiden RI Joko Widodo.
Ia kemudian menjabat Irbidjemensdm II Itwil V Itwasum Polri, Analis Kebijakan Madya Bidang Binkar SSDM Polri, Kapolrestabes Medan, Kapolrestabes Surabaya, Wakapolda Sulut, Karojianstra Sops Polri, dan terakhir sebagai Kapolda Papua Barat.
Selain itu, ia merupakan putra daerah Papua Barat Daya yang berasal dari Ayamaru, Maybrat.
Profil SMA Taruna Nusantara
Ide pembuatan sekolah ini dicetuskan oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan (MENHANKAM PANGAB) saat itu, Jenderal TNI L.B. Moerdani pada tanggal 20 Mei 1985 di Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta. Jenderal TNI L.B.
Moerdani mempunyai visi untuk membangun sekolah yang mendidik manusia-manusia terbaik dari seluruh Indonesia dan menghasilkan lulusan yang dapat melanjutkan cita-cita para Proklamator.
Untuk merealisasikan ide ini, maka dibuatlah MoU / nota kesepahaman antara ABRI dan Taman Siswa. Perguruan Taman Siswa dipilih karena merupakan organisasi kependidikan pertama di Indonesia.
Dalam nota kesepahaman itu disepakati untuk membuat suatu lembaga bernama Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN).
Dengan Akta Notaris KOESBIONO SARMANHADI, S.H., M.H. Nomor : 116/Pdr/P/Not/1990/PN. Jaksel. Tanggal 24-02-1990, Nomor 21 Akta Notaris WENDA TAURUSITA AMIDJAJA, S.H. Nomor : C-204.Ht.03.05-TH.2004. Tanggal 23-07-2004 Lembaga ini merupakan kristalisasi dari visi Jenderal TNI L.B. Moerdani yang selanjutnya mengawasi proses pelaksanaan sekolah ini.
Dalam perjalanannya, SMA Taruna Nusantara akhirnya bisa berdiri.
Diresmikan oleh Pangab (Panglima Angkatan Bersenjata) saat itu, Jenderal Try Sutrisno pada 14 Juli 1990.
Kampus itu menempati lahan seluas 18.5 hektar dan terdiri dari komplek akademis, asrama siswa, dan komplek perumahan pamong dan guru, di atas tanah milik Akademi Militer, yang berlokasi tidak jauh dari Akademi Militer.
Selama 6 tahun pertama, Taruna Nusantara hanya menerima laki-laki sebagai siswanya dengan jumlah sekitar 245 orang.
Namun mulai tahun 1996, LPTTN membuat kebijaksanaan baru dengan menerima angkatan putri pertama sebanyak 70 orang.