TRIBUN-TIMUR.COM - Sebagai manusia, kita tidak selamanya dalam keadaan sehat.
Ada kalanya kondisi kesehatan kita menurun atau sakit.
Sakit adalah ujian bagi seorang mukmin.
Ketika ia sabar menghadapi, sakit itu akan jadi pelebur dosa-dosanya.
Dalam ajaran Islam, hendaknya kita menjenguk seseorang yang sakit.
Tindakan ini sebagai bentuk kepedulian kita terhadap sesama.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW mengenai hak seorang muslim terhadap muslim lainnya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
“Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hak seorang muslim terhadap muslim lainnya ada enam perkara.” Lalu Nabi ditanya, ‘Apa enam perkara itu, wahai Rasulullah? Kemudian Nabi menjawab: Bila engkau bertemu saudaramu, ucapkanlah salam. Bila ia mengundangmu, penuhilah undangannya. Bila ia meminta nasihat, berilah ia nasihat. Bila ia bersin lalu membaca tahmid (hamdalah), doakanlah semoga ia mendapatkan rahmat. Bila ia sakit, jenguklah ia. Dan bila meninggal dunia, ikutlah mengantar jenazahnya ke pemakaman.” (HR. Muslim no. 2162)
Ketika menjenguk orang sakit, hendaknya kita membaca doa.
Membaca doa menjenguk orang sakit dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Doa-doa ini tidak hanya sebagai permohonan kepada Allah yang Maha Menyembuhkan, tetapi juga memperkuat ikatan spiritual antara orang sakit, penjenguk, dan Sang Pencipta.
Salah satu doa yang dicontohkan Rasulullah untuk memohon kesembuhan bagi orang lain diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA,
اللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذهِبِ البَأسَ اشفِ أَنتَ الشَّافِيء لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاوءُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
Allahumma rabbannasi adzhibilbasa isfi anta syafii la syifaa illa syifaauka syifaan laa yughodiru saqoman