Pemkab Maros

10 Tahun Belajar di Kolong Rumah, Anak-anak di Bara Maros Sulsel Bakal Punya Sekolah Baru

Penulis: Nurul Hidayah
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak sekolah - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana membangun Sekolah Dasar (SD) di Dusun Bara, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana membangun Sekolah Dasar (SD) di Dusun Bara, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu. 

Hal ini dilakukan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih layak bagi anak-anak di dusun terpencil tersebut.

Bupati Maros, Chaidir Syam, mengungkapkan bahwa selama ini anak-anak di Dusun Bara hanya belajar di kolong rumah warga karena keterbatasan fasilitas pendidikan. 

Kondisi ini sudah berlangsung selama lebih dari 10 tahun.

"Sekolah ini sebenarnya merupakan kelas jauh dari SD 238 Bonto Parang," jelas Chaidir Syam. 

Ia menambahkan, jarak sekolah dari Dusun Bara sangat jauh dengan medan jalan yang terjal. 

Hal ini membuat anak-anak kesulitan untuk mengakses pendidikan formal.

Saat ini, terdapat 60 siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah kolong tersebut dengan 7 orang pengajar. 

Pemerintah daerah baru bisa memberikan satu unit tenda untuk digunakan sebagai ruang belajar sementara waktu.

Pemkab Maros masih mengurus persoalan lahan untuk pembangunan sekolah baru. 

Lahan tersebut masuk dalam kawasan hutan lindung, sehingga perlu mendapatkan perizinan terlebih dahulu.

"Dengan kehadiran kepala KPH, sudah disampaikan untuk mendapatkan perizinan," ungkap Chaidir Syam. 

Mantan Ketua DPRD Maros ini juga berjanji akan memberikan dua unit motor trail bagi para pengajar di Dusun Bara. 

Hal ini untuk membantu mereka menjangkau sekolah dengan kondisi jalan yang ekstrem.

"Ada dua guru yang bergantian mengajar di sana. Kita akan berikan dua kendaraan bagi guru yang membutuhkan, yaitu motor trail," tuturnya.

Pemkab Maros mengalokasikan anggaran sekitar Rp6 miliar untuk perbaikan sarana dan prasarana, termasuk pembangunan jalan beton sepanjang 2-3 kilometer dengan anggaran Rp5 miliar dan pembangunan sekolah senilai Rp1 miliar.

Sementara itu, untuk pendidikan lanjutan di Sekolah Menengah Pertama (SMP), para siswa harus bersekolah di Desa Bonto Manurung, yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Dusun Bara. 

Biasanya, mereka tinggal di rumah keluarga selama bersekolah di SMP.

Pembangunan SD di Dusun Bara diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di daerah terpencil dan mewujudkan pemerataan akses pendidikan di Kabupaten Maros. (*)

Berita Terkini