5 Penyakit Paling Mematikan di Dunia : Jantung Koroner Tertinggi, Stroke Masuk Daftar

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WASPADA! Main Ponsel Berlebihan, Remaja 19 Tahun Idap Penyakit Jantung Koroner, Gini Ceritanya

TRIBUN-TIMUR.COM - Berikut daftar 5 penyakit paling mematikan di dunia.

Lima penyakit paling mematikan di dunia bervariasi tergantung pada periode waktu dan lokasi geografis.

Namun berikut adalah beberapa yang sering disebut berdasarkan data global:

1. Penyakit Jantung Iskemik atau Penyakit Jantung Koroner

Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan arteri yang menyuplai darah ke jantung, sering kali akibat penumpukan plak.

Ini dapat menyebabkan serangan jantung dan merupakan penyebab utama kematian di banyak negara.

Jumlah kematian akibat Penyakit Jantung Koroner (PJK) bervariasi setiap tahunnya dan tergantung pada wilayah geografis.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2019, diperkirakan sekitar 8.9 juta orang meninggal akibat PJK, menjadikannya penyebab utama kematian secara global.

Angka ini mencakup berbagai usia dan jenis kelamin, dengan prevalensi lebih tinggi di antara populasi usia lanjut dan di negara-negara dengan gaya hidup yang kurang sehat.

2. Stroke

Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, yang menyebabkan jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi.

Stroke bisa berakibat fatal atau menyebabkan cacat serius.

Pada tahun 2020, jumlah kematian akibat stroke secara global diperkirakan mencapai sekitar 7,1 juta orang​ dilansir dari professional.heart.org dan World Health Organization (WHO).

Stroke adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia dan menempati urutan kedua setelah penyakit jantung iskemik​.

Angka kematian akibat stroke terus meningkat selama beberapa dekade terakhir, dengan sebagian besar kasus terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana akses ke perawatan medis sering kali terbatas​.

Untuk informasi lebih lanjut dan data terkini, Anda dapat merujuk ke laporan dari World Health Organization (WHO) dan World Stroke Organization (WSO).

3. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit ini mencakup kondisi seperti emfisema dan bronkitis kronis yang mengakibatkan kesulitan bernapas.

Penyebab utama PPOK adalah merokok, polusi udara, dan paparan bahan kimia tertentu.

Pada tahun 2019, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) menyebabkan sekitar 3,23 juta kematian di seluruh dunia, menjadikannya penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung iskemik dan stroke menurut data WHO.

PPOK menyumbang sekitar 5,8 persen dari total kematian global pada tahun tersebut​ (CFAH)​.

Faktor risiko utama untuk PPOK adalah merokok, yang menyumbang lebih dari 70 % kasus di negara-negara berpenghasilan tinggi dan sekitar 30-40 % kasus di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana polusi udara dalam ruangan juga menjadi faktor risiko signifikan​.

PPOK juga disebabkan oleh paparan debu, asap, dan bahan kimia di tempat kerja, serta infeksi pernapasan pada masa kanak-kanak dan kondisi genetik tertentu​.

PPOK tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat dikelola dengan berhenti merokok, menghindari polusi udara, dan mendapatkan vaksinasi untuk mencegah infeksi​.

4. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah

Termasuk pneumonia, bronkitis akut, dan penyakit paru-paru lainnya yang disebabkan oleh infeksi.

Infeksi ini dapat sangat mematikan, terutama pada anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pada tahun 2019, infeksi saluran pernapasan bawah (Lower Respiratory Infections atau LRI) merupakan penyebab kematian keempat terbesar di dunia, dengan sekitar 2,6 juta kematian.

Ini menjadikannya penyakit menular paling mematikan, meskipun jumlah kematiannya telah menurun secara signifikan dibandingkan dengan tahun 2000​ menurut data WHO.

Secara khusus, anak-anak di bawah usia 5 tahun sangat rentan terhadap LRI. Sekitar 6,94?ri kematian pada anak-anak di bawah 5 tahun di seluruh dunia disebabkan oleh LRI yang dapat diatribusikan pada paparan asap rokok pasif (secondhand smoke) pada tahun 2019​ (BioMed Central)​.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai penyebab kematian global lainnya dan data kesehatan, Anda bisa mengunjungi situs resmi WHO dan publikasi dari BMC Public Health.

5. Kanker Trakea, Bronkus, dan Paru-paru

Kanker ini adalah salah satu bentuk kanker yang paling mematikan, sering kali terkait dengan merokok dan paparan polutan lingkungan.

Diagnosis yang sering terlambat membuat penyakit ini sulit untuk diobati secara efektif.

Kelima penyakit ini merupakan penyebab utama kematian di banyak negara di seluruh dunia dan sering kali dapat dicegah atau diobati dengan deteksi dini dan pengelolaan yang tepat.

Pada tahun 2019, kanker trakea, bronkus, dan paru-paru (TBL) menyebabkan sekitar 2,04 juta kematian di seluruh dunia, menjadikannya penyebab kematian terkait kanker terbesar secara global.

TBL cancer terus menjadi beban besar di berbagai negara, dengan faktor risiko utama termasuk merokok dan polusi udara​ (InventUM)​​ (Frontiers)​.

Angka kematian ini mencerminkan proporsi yang signifikan dari kematian akibat kanker secara keseluruhan, dengan sekitar 20.4?ri total kematian akibat kanker terkait dengan TBL cancer.

Meski terjadi penurunan dalam angka kematian akibat merokok di beberapa wilayah, angka kematian terkait polusi udara menunjukkan tren peningkatan, terutama pada wanita di beberapa negara berkembang​ (Frontiers)​.(*)

Berita Terkini