Polwan Bakar Suami

Kondisi Terkini Briptu FN Usai Bakar Suami Gegara Gaji-13 Tinggal Rp800 Ribu, Sudah Tak Stabil Lagi

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret Polwan Briptu FN (28) dan ucapan duka cita meninggalnya Briptu RDW.

TRIBUN-TIMUR.COM - Kondisi terkini Briptu Fadhilatun Nikmah alias Briptu FN (28) setelah bakar sang suami gegara gaji-13.

Briptu FN adalah Polwan Polres Mojokerto, Jawa Timur.

Kondisinya jadi sorotan setelah ditetapkan jadi tersangka usai membakar suaminya sendiri, Briptu RDW (27), Sabtu (8/6/2024). 

Akibat perbuatannya itu, Briptu RDW meninggal usai sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, pada Minggu (9/6/2024). 

"Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Briptu FN ditetapkan tersangka dan ditahan di Polda Jatim," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto kepada wartawan, Minggu (9/6/2024).

Kondisi trauma

Sementara itu Briptu FN telah ditahan di Polda Jatim dan jalani pemeriksaan intensif.

Lalu kondisi tersangka usai persitiwa itu masih trauma. 

"Tersangka sedang terguncang dan mengalami trauma yang mendalam," kata Dirmanto.

Namun demikian, berdasar penyelidikan sementara, tersangka mengaku kesal karena korban diduga sering main judi online. 

Masalah keluarga itu akhirnya mencapai titik puncak saat tersangka curiga uang di ATM korban berkurang banyak usai menerima gaji ke-13.

"Soal gaji, jadi istrinya tanya ke suaminya kok uangnya cepat banget habis," kata Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S Marunduri, Minggu (9/6/2024), dilansir dari Tribunnews.com

"Dan didapati bahwa gaji ke-13 [di ATM Briptu RDW yang seharusnya] senilai Rp2.800.000, tersisa tinggal Rp800.000," tambah Daniel melalui keterangannya, Minggu (9/6). 

Tersangka lalu menelepon korban dan memintanya pulang ke Aspol Mojokerto.

Briptu RDW sendiri diketahui bertugas di Polres Jombang. 

Ancam bakar anak Setelah itu, Briptu FN membeli bensin eceran yang dibungkus plastik dan menyimpannya di atas lemari kamar. 

Sambil menunggu kepulangan korban, Briptu FN memotret plastik berisi bensin dan mengirimkan foto itu ke korban disertai pesan bernada ancaman.

Isi pesan itu adalah "Apabila tidak pulang semua anak-anaknya akan dibakar”.

Setelah itu tersangka meminta seorang saksi yang merupakan asisten rumah tangga (ART) untuk membawa pergi ketiga keluar rumah. 

Korban diborgol 

Usai korban sampai di rumah sekitar pukul 10.30 WIB.

Tersangka memintanya untuk berganti pakaian.

Lalu keduanya pun terlibat adu mulut. 

Saat itu tersangka memborgol tangan kiri Korban dan dikaitan di tangga lipat di garasi.

Setelah itu korban menyiram tersangka dengan bensin yang telah dibelinya. 

"Setelah itu terduga pelaku menyalakan korek dan membakar tisu yang di pegang menggunakan tangan kanan sambil berkata 'ini lo yang lihaten iki (lihatlah ini)', namun korban diam saja," ucapnya.

Diduga api di tisu langsung menyambar tubuh korban. Korban sempat berusah minta tolong. 

Seorang saksi, Bripka Alvian, mendengar teriakan minta tolong korban dan segera masuk ke garasi.

Saksi langsung memadamkan api yang membakar tubuh korban.

"Setelah itu saksi melaporkan kepada pimpinan dan mendatangkan ambulans untuk pertolongan pertama terhadap korban ke rumah sakit," ucapnya.

Sosok Korban

Korban yang bernama Briptu RDW alias Rian Dwi Wicaksono pun sudah mimakamkan di kampung halamannya, Desa Sumberjo, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur, Minggu (9/6/2024).

Diketahui, korban merupakan anggota polisi yang berdinas di Satsamapta Polres Jombang.

"Kami dari Polres Jombang, melakukan upacara secara dinas dari anggota Polres Jombang yang ada kaitannya dengan masalahnya di Mojokerto. Almarhum dinas di Satsamapta Polres Jombang," ucap Kasi Humas Polres Jombang, Iptu Kasnasin, dikutip dari TribunJatim.com.

Korban juga dikenal sebagai sosok yang baik juga pendiam.

Hal tersebut, membuat rekan-rekan korban tak mengetahui permasalahan keluarga yang dihadapi korban.

"Keseharian korban dikenal baik, pendiam jadi menurut saya baik orangnya," ungkapnya.

Iptu Kasnasin juga tak menyangka kejadian tersebut menimpa Briptu RDW.

"Tidak ada tanda-tanda yang ada permasalahan, kita tidak kelihatan. Karena anaknya (Korban) juga diam. Tapi kalau diajak komunikasi bagus sekali anaknya," kata Iptu Kasnasin.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkini