Kereta Api Sulsel

Jalur KA Trans Sulawesi Bakal Lintasi 4 Kelurahan di Makassar

Penulis: Siti Aminah
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kereta Api Sulsel - Pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi tidak lama lagi akan memasuki wilayah Kota Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi tidak lama lagi akan memasuki wilayah Kota Makassar. 

Ada empat kelurahan yang akan menjadi lintasan kereta api segmen E Makassar-Parepare. 

Kelurahan tersebut, yakni Sudiang, Bulurokeng, Untia Kecamatan Biringkanaya dan Kelurahan Bira Kecamatan Tamalanrea. 

Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan baru saja mengumumkan daftar normatif dan penetapan harga pembebasan lahan pembangunan jalur KA Makassar-Parepare. 

Camat Biringkanaya Juliaman mengatakan, Balai Kereta Api telah mengumumkan harga pembebasan lahan untuk Kelurahan Sudiang. 

Baca juga: 9.475 Penumpang Nikmati Perjalanan Kereta Api Makassar-Parepare Selama Libur Lebaran Idulfitri

Selanjutnya menyusul Kelurahan lainnya. 

"Untuk kelurahan Sudiang sudah selesai pengumumannya. Kan 14 hari itu diumumkan. Untuk Bulurokeng masih sementara. Siapa tahu ada sanggahan atau gugatan dari warga (Sudiang)," ucap Camat Biringkanaya Juliaman, dikonfirmasi via telepon, Senin (27/5/2024). 

"Untuk pengumuman ditempel di kantor kelurahan yang bersangkutan dan bagian pelayanan di kantor kecamatan," sambungnya. 

Pemkot Makassar melalui kecamatan dan kelurahan juga telah menyampaikan rencana lokasi pembangunan akses KA tersebut. 

Kendati demikian, belum ada informasi terkait jadwal pengukuran lahan di wilayah atau titik kembang jalur kereta api tersebut. 

"Belum ada informasi dari balai kereta api kapan pengukuran akan dilaksanakan. Baru sementara dari Pemkot menyampaikan kepada warga terkait jalur yang akan dilalui kereta api di Makassar," katanya.

Terpisah, Wali Kota Makassar Danny Pomanto menyampaikan, ia menginginkan pembangunan jalur kereta api melayang. 

Danny mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo saat bertemu di Istana Negara 27 Februari lalu. 

Baca juga: Danny Pomanto Adukan Nasib Kereta Api ke Jokowi, Presiden Setuju KA Melayang

"Yang jelas saya sudah lapor Pak Jokowi kita usulkan elevated," ujarnya. 

Pembangunan KA elevated diusulkan Danny dengan penuh pertimbangan. 

Menurutnya, jika dibangun secara at grade atau di permukaan tanah akan menimbulkan potensi banjir besar di Makassar. 

"Saya cerita semua kenapa saya menentang at grade di Kota Makassar padahal sebelumnya dirancang elevated karena risiko banjir Makassar meningkat (jika at grade)," ucap Danny kepada awak media di Hotel Myko Jl Boulevard, Makassar, Jumat (1/3/2024). 

Kondisi itu juga akan berbahaya karena berdampak langsung di kawasan pergudangan yang menyimpan logistik beras. 

Belum lagi, wilayah tersebut juga terdapat kawasan industri, tempat produksi ekspor-ekspor andalan Sulsel. 

Danny mencontohkan dampak pembangunan kereta api at grade di Pangkep dan Maros telah terlihat.

Banjir tak seperti biasanya terjadi usai pembangunan kereta api tersebut. 

"Kalau kita coba referensi di Maros dan pangkep dengan timbunan 7 meter bahkan sampai 12 meter maka saya tidak bisa bayangkan banjirnya seperti apa," ulasnya.(*) 

Berita Terkini