TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Jembatan Bailey penghubung 6 desa di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan menyentuh tahap akhir pengerjaan.
Jembatan Bailey dibangun di Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong pasca jembatan sebelumnya terputus akibat banjir, Jumat (3/5/2024).
Kadis PUTR Luwu, Ikhsan Asaad mengaku, Jembatan Bailey sudah rampung terpasang.
Hanya saja kata dia, sebelum digunakan, pihaknya masih mengerjakan oprit jembatan.
"Alhamdulillah lantai Jembatan Bailey sudah rampung terpasang, tinggal penyelesaian oprit. InsyaAllah jika tidak ada halangan Sabtu (besok) Jembatan Bailey sudah bisa digunakan," jelasnya, Jumat (24/5/2024).
Jembatan Bailey dibuat, untuk menghubungkan akses jalan antar desa di atas sungai selebar 29,2 meter.
"Untuk Jembatan Bailey, kita sudah mobilisasi bailey dan bronjong. Ini akan membuka akses 6 desa di Latimojong," kata Muhammad Rizki, PPK 2.2 PJN Sulsel.
Kata Rizki, pembangunan Jembatan Bailey memakan waktu hingga 14 hari ke depan.
"Kalau tidak ada halangan 20 Mei. Karena kendala saat ini yang kami temui adalah cuaca dan banyaknya longsor susulan," bebernya.
Dirinya menambahkan, sebanyak 7 alat berat dikerahkan untuk membuka material longsor menutup badan jalan.
Sebab kata dia, saat ini ada 4 titik longsor selama perjalanan menuju Desa Kadundung tempat pembuatan Jembatan Bailey.
"Diketahui ada 4 titik longsor yang terjadi, sehingga ke depan bisa memperlancar akses mobilisasi untuk membuat Jembatan Bailey," jelasnya. (*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana