Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ratusan umat Buddha dengan khidmat mengikuti rangkaian kebaktian malam Waisak 2024 di Vihara Girinaga, Jalan Gunung Salahutu II, Makassar, Rabu (22/5/2024) malam.
Perayaan Waisak kali ini mengusung tema "Seribu Pelita Sejuta Harapan".
Rangkaian ibadah kebaktian malam Waisak diawali dengan pradaksina.
Di mana setiap umat Buddha membawa lilin dan mengelilingi vihara sebanyak tiga kali.
Ritual pradaksina ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Buddha Gautama.
Ketua Yayasan Vihara Girinaga Makassar, Roy Ruslim (Liem Seng Kie), mengatakan bahwa perayaan malam Waisak bertepatan dengan malam purnama.
Malam purnama sangat penting dalam tradisi Buddhis.
Sebab, Buddha Gautama diyakini lahir, mencapai pencerahan, dan wafat pada hari-hari purnama.
"Saat ini di malam purnama, para umat Buddha se-Kota Makassar bersama-sama melaksanakan upacara Seribu Pelita Sejuta Harapan," kata Roy Ruslim.
Baca juga: Waisak Harmonis dalam Keberagaman
Roy Ruslim melanjutkan, upacara malam Waisak yang dipusatkan di bawah pohon Bodi.
Pohon Bodi dianggap suci karena di bawah pohon inilah Buddha mencapai pencerahan.
Di mana, upacara diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan seperti meditasi, pembacaan sutra, dan prosesi lilin.
Lebih dari 360 umat Buddha hadir dalam upacara malam pelita Seribu Pelita Sejuta Harapan.
Upacara Seribu Pelita Sejuta Harapan ini diharapkan dapat membawa kehidupan sekarang dan yang akan datang untuk selalu bertemu ajaran-ajaran sang Buddha hingga mencapai tujuan kehidupan terakhir.
Dia juga berharap, agar ke depannya semua umat bisa mencapai kedamaian hakiki.
"Dengan upacara Seribu Pelita Sejuta Harapan ini kita berharap semua umat bisa mendapatkan kedamaian yang hakiki dan tentu kedamaian dunia," tandasnya. (*)