TRIBUN-TIMUR.COM, MADINAH - Runiti Tasmu Kaliyan melangkah dengan kepala tegak. Dia keluar melewati pintu fast track Bandar Udara Amir Muhammad bin Abdul Aziz sambil menarik koper kabin, Selasa (21/5/2024) dini hari.
“Saya akan doakan Bapak di Raodah,” ujar Runiti Tasmu Kaliyan.
Runiti Tasmu Kaliyan menuju bus bersama 358 jemaah haji lainnya dari Embarkasi Solo. Dia termasuk dalam 90 lansia di Kloter 32 SOC.
Sedianya, Daryono menggandeng tangan Runiti Tasmu Kaliyan menuju bus yang akan mengantar mereka ke Safwat Al Madjnah Hotel, sekitar Masjid Nabawi.
Namun Daryono telah syahid. Dia menghembuskan nafas terakhirnya di Embarkasi Solo, dalam proses awal perjalanan ke tanah suci.
Tribun-Timur.com segera meraih tangan Runiti Tasmu Kaliyan begitu kaki kirinya keluar dari pintu ruang mesin X-Ray.
“Yang sabar, Bu!”
“Iya.. Aamin,” ujar Runiti Tasmu Kaliyan.
Joko Saputro dari RRI Medan dan Maruli Agus Salim dari Medan berjalan mundur sembari terus mengabadikan langkah Runiti Tasmu Kaliyan menuju bus 02.
Pelaksana Media Center Haji ( MCH 2024 ) terus mencecar wanita berusia 63 tahun itu.
“Anak saya tiga. Alhamdulillah, semu sudah mandiri. Sudah berkeluarga,” jelas Runiti Tasmu Kaliyan.
Menurutnya, tak ada kelainan dari suaminya.
Kondisinya juga masih seperti biasa.
“Biasa-biasa saja. Sakit jalan-jalan,” kata Runiti Tasmu Kaliyan.
Doakan saya tabah dan kuat, Pak,” kata Runiti Tasmu Kaliyan. Sama dengan doa yang dia pinta kepada Kepala Kanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad yang ikut membesarkan hatinya di Gedung Muzdalifah Embarkasi Solo, Senin (20/5/2024).