Pj Gubernur Sulsel

Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Tanam Pohon di Hari Pertama Masuk Kantor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Zudan Arif Fakrulloh saat menanam pohon di Kantor Gubernur Sulsel pada Senin (20/5/2024)

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah agenda mengiringi hari pertama Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Zudan Arif Fakrulloh bertugas di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (20/5/2024).

Usai irup Upacara Hari Kebangkitan Nasional (HKN), Prof Zudan langsung tanam pohon.

Proses tanam pohon serentak dilakukan bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sulsel.

Pohon ditanam tepat di bagian belakang lapangan upacara Kantor Gubernur Sulsel.

Prof Zudan Arif memang menginstruksikan gerakan Sulsel menanam.

Misi Sulsel menerapkan Ekonomi biru dan hijau disebutnya harus berangkat dari kualitas lingkungan sehat.

"Sulawesi Selatan itu mulai tahun depan menerapakan dalam RPJM-nya, ekonomi biru dan ekonomi hijau. Salah satu syaratnya adalah lestarinya lingkungan," jelas Prof Zudan Arif.

Baca juga: Prof Zudan Tak Singgung Program Pisang

Prof Zudan Arif menyebut, penanaman pohon bisa digelar massif.

Apalagi dengan melihat potensi rumah tangga di Sulsel.

Prof Zudan menghitung warga Sulsel bisa menanam sampai 2,9 juta pohon baru tiap bulan.

"Kalau kita bisa melakukan penanaman 1 Kepala Rumah Tangga, 1 pohon di Sulsel, data kependudukan ada 2,9 juta kepala keluarga. Artinya kita akan menanam 2,9 juta pohon yang baru," jelas Prof Zudan.

"Kalau 1 bulan, 1 saja, maka tiap bulan akan ada penanaman penambahan pohon 2,9 juta. Ini akan sangat bagus untuk Sulsel," sambungnya.

Prof Zudan Awali Kerja dengan Upacara

Diketahui, Prof Zudan Arif menjalani hari pertama kerja dengan upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).

Sebagai inspektur upacara, Prof Zudan memimpin para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sulsel.

Penuh semangat, Prof Zudan Arif membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo).

Di Harkitnas tahun ini, Indonesia disebutnya berada pada fase kebangkitan kedua.

Sebab berada di masa melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang digagas pendiri bangsa.

Tantangan besar pun dihadapi utamanya dalam kemajuan teknologi.

"Kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru," ujar Prof Zudan.

"Kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini. Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner," lanjutnya.

Di masa kini, istilah menguasai teknologi maka menguasai peradaban.

Hal ini ditekankan Prof Zudan melalui sambutan Menkominfo ini.

Apalagi,  kini menjemput 'Indonesia Emas' di 2045. (*)

 


 

Berita Terkini