TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Panitia Konferensi Wilayah (Konferwil), Nahdlatul Ulama (NU) Sulawesi Selatan telah mengadakan Pendidikan Kader Menengah NU (PMKNU). 

Pengurus wilayah NU dari Indonesia bagian timur serta PCNU dan Banom/Lembaga mengikuti kegiatan ini. 

Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat kaderisasi di tubuh NU Sulawesi Selatan.

Makmur Idrus, salah satu tokoh NU, menyoroti kondisi NU di Sulawesi Selatan yang masih memerlukan banyak pembenahan. 

Salah satu aspek yang disoroti adalah minimnya jumlah madrasah di bawah naungan NU, seperti SMP, Tsanawiyah, SMA/SMK Ma'arif NU, dan Pondok Pesantren NU. 

Padahal, mayoritas warga Sulawesi Selatan menjalankan amaliyah ala Ahlussunnah wal Jamaah.

"Jika seseorang memiliki visi dan misi yang baik dan dilakukan dengan cara-cara yang baik serta berkomitmen membesarkan NU. Insya allah semua program yang dibutuhkan warga NU bisa tercapai dengan catatan bekerja secara kolektif. Jangan sampai kita hanya ingin melengkapi Curriculum Vitae (CV)," kata Makmur Idrus, Rabu (15/5/2024).

Ia juga menekankan bahwa sudah saatnya kader muda NU yang energik tampil memimpin NU dalam menyongsong Indonesia Emas. 

Kepemimpinan Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziah diharapkan bisa bekerja sama dalam menjalankan roda organisasi.

Figur-figur ini memiliki rekam jejak yang kuat di NU dan diyakini mampu membawa NU Sulawesi Selatan lebih maju. 

Regenerasi dan penataan ulang organisasi menjadi kunci untuk memastikan bahwa NU terus berperan aktif dan relevan dalam pembangunan masyarakat dan bangsa.

Beberapa figur potensial yang diprediksi akan maju dalam Konferensi Wilayah NU Sulawesi Selatan dalam waktu dekat ini di antaranya adalah:

Untuk Rois Syuriah:

Syech Sayyid KH A Rahim Assegaf Puang Makka
Prof Dr KH Hamzah Harum
Prof Dr KH M. Ruslan
Dr KH Zein Irwanto
Prof Dr KH Najamuddin

Untuk Ketua Tanfidziah:

Prof Dr H Muammar Bakrie
Prof Dr H Marjuni
Prof Dr Firdaus Muhamad
Dr Ir H Muthar Thahir Syarkawi
Drs H Muh Tonang MAg
Prof Dr Hannani MAg.(*)