Data Kebutuhan Warga Pasca Longsor Latimojong Sulsel, Mahasiswa Unanda Rela Jalan Kaki 25 Kilometer

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Relawan Unanda saat berjalan kaki mendata kebutuhan warga terdampak bencana alam di Latimojong, Sabtu (11/5/2024) 

TRIBUN-TIMUR. COM, PALOPO - Mahasiswa Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo berjalan kaki ke Latimojong untuk salurkan bantuan kepada warga terdampak bencana alam di daerah terisolir, Selasa (14/5/2024).

Bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Luwu mengakibatkan beberapa wilayah terisolir.

Salah satunya Kecamatan Latimojong yang masih terisolir akibat banyaknya titik longsoran.

Sejumlah mahasiswa Unanda Palopo memutuskan untuk membantu warga yang terdampak bencana di Latimojong.

Sekelompok mahasiswa yang menamai dirinya relawan Unanda tersebut berjalan kaki sejauh 25 kilometer untuk mendatangi sejumlah desa yang terisolir di Latimojong.

Adapun wilayah terisolir yang didatangi relawan Unanda adalah Desa Pajang, Buntu Sarek, Ulu Salu, Tibussan, Lambanan dan Rante Balla.

"Terlebih dahulu kami melakukan pendataan terkait kebutuhan warga terdampak di Latimojong. Kami mulai perjalanan ke Latimojong itu pada hari Kamis (9/5/2024) dan kembali lagi ke posko dengan membawa data kebutuhan warga disana (Latimojong)," kata Korlap Relawan Unanda, Aria Putra, Selasa (14/5/2024).

Saat melakukan pendataan, relawan Unanda juga membawa logistik untuk diberikan kepada warga yang terisolir di Latimojong.

Dikarenakan kondisi jalan yang ekstrem, relawan Unanda memakan waktu yang cukup lama untuk mendata kebutuhan warga yang terdampak.

"Untuk menuju ke Desa Pajang kami masih menggunakan kendaraan roda dua, namun untuk menjangkau desa lainnya hanya bisa dengan berjalan kaki sehingga beberapa kali kami harus menginap di desa yang kami datangi," tambahnya.

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan, warga yang masih terisolir di Latimojong sangat membutuhkan pemeriksaan kesehatan.

Tak hanya itu, perlengkapan bayi, balita, lansia, alat penerangan dan peralatan dapur juga menjadi kebutuhan mendesak warga yang terisolir.

"Hingga hari ini kami masih menyalurkan bantuan kepada warga yang terisolir di Latimojong. Bantuan utama yang kami salurkan adalah kebutuhan bayi, balita, lansia serta obat-obatan," jelasnya.

Aria berharap pemerintah dapat memperhatikan kebutuhan mendesak warga dan segera menyalurkan kebutuhan mendesak tersebut. (*)

 


Laporan Wartawan Kontributor Tribun-Timur: Andi Bunayya Nandini

 

Berita Terkini